PIKIRAN RAKYAT - Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kinerja APBN selama semester I tahun 2022.
Menurut Sri Mulyani, pendapatan negara tumbuh signifikan karena dampak pemulihan ekonomi.
"Sementara, belanja negara tetap terkendali untuk melindungi masyarakat lewat subsidi, kompensasi, juga perlinsos," kata Sri Mulyani melalui unggahan di akun Facebook Sri Mulyani Indrawati pada 28 Juli 2022.
Selain itu, kata Sri Mulyani, Indonesia termasuk satu dari sedikit negara yang resilien dalam menghadapi pandemi dan krisis global.
Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Tahun Baru Islam 1444 H, Lengkap dengan Cara Pasang
"Hingga Juni 2022, inflasi Indonesia berada pada tingkat 3,15 persen, relatif lebih rendah dibandingkan banyak negara lain, seperti Amerika, UK, dan Eropa yang inflasinya sudah mencapai 8 persen-9 persen," ucapnya.
Aktivitas masyarakat yang berangsur normal juga membuat pemulihan ekonomi semakin kuat.
"Kinerja sektor eksternal Indonesia yang cukup kuat ikut mendukung. Neraca perdagangan kembali melanjutkan tren surplusnya. Ekspor di bulan Juni tumbuh tinggi sebesar 40,7 persen (yoy), sementara impor tumbuh positif sebesar 22,0 persen (yoy) yang didominasi oleh jenis barang input (bahan baku dan barang modal)," sebutnya.
Baca Juga: 16 Link Twibbon Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H
"Dari segi postur, #APBNKiTa semester I 2022 mencatatkan surplus sebesar Rp73,6 T (0,39 persen terhadap PDB) dan surplus keseimbangan primer sebesar Rp259,7 T. Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang defisit sebesar Rp283,1 T," ujarnya.