PIKIRAN RAKYAT – Masyarakat Jawa Barat terindikasi pesimistis dalam melihat kondisi perekonomian saat ini.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang turun lebih dalam yakni 77,3 atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 86,9 yang dilakukan Bank Indonesia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto menuturkan dari survei terhadap 690 rumah tangga yang dilakukan terungkap masyarakat Jabar kian pesimis terhadap kondisi perekonomian yang dicerminkan oleh IKK yang turun lebih menjadi 77,3 dari bulan sebelumnya yang tercatat 86,9.
Baca Juga: Tolak Tawaran Main Film, Kartika Putri Ungkap Pesan dari Habib Usman
Hal tersebut dipengaruhi konsekuensi pencegahan penyebaran COVID-19 melalui pembatasan kegiatan sosial masyarakat yang berlanjut pada Mei 2020 menyebabkan aktivitas ekonomi masih terbatas. Kondisi tersebut juga melemahkan optimisme terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada enam bulan kedepan.
“Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini masih belum bergerak ke tingkat yang optimis. Indeks Ekonomi Saat Ini IKE) turun menjadi 47,1 menjadi 58,1 pada April 2020,” katanya melalui keterangan pers, belum lama ini.
Pesimisme konsumen tersebut, lanjut, Herawanto terindikasi di seluruh aspek terutama terhadap ketersedian lapangan kerja, penghasilan saat ini, dan konsumsi barang-barang kebutuhan lama.
Baca Juga: 5 Fakta Bentrokan India-Tiongkok, Gunakan Pukulan Tangga Sampai Sebabkan 20 Orang Tewas
Dipaparkan Indeks penghasilan konsumen turun 6,1 poin menjaid 52,5, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja turun 17,4 poin menjadi 28,5, serta indeks konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama turun 9,7 poin menjadi 60,3.
Begitupun pada bulan 6 bulan mendatang persepsi konsumen terhadap ekonomi juga terindikasi melemah. Kondisi tersebut tercernin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat 107,5 lebih rendah dibandingkan pada April yang tercatat 115,8.