kievskiy.org

EIGER Beri Penjelasan Soal Produknya yang Berlabel Made In China

Head Office EIGER di Kab. Bandung.
Head Office EIGER di Kab. Bandung.


PIKIRAN RAKYAT - Media sosial Twitter dihebohkan dengan adanya unggahan label produk EIGER bertuliskan Made In China. Warganet kemudian mempertanyakan keaslian produk tersebut.

Hal itu terjadi lantaran EIGER merupakan merek asli Indonesia, tepatnya terlahir di Kota Bandung, Jawa Barat. Sehingga, warganet mempertanyakan keaslian produk yang labelnya bertuliskan Made In China. 

Label Made In China viral di unggahan Twitter @kegoblogan.unfa**. Unggahan itu menunjukkan label Eiger dengan tulisan Made In China yang tertara jelas. Menjawab pertanyaan warganet, PR Executive Eiger, Shulhan Syamsur Rijal menjelaskan, produk tersebut memang asli dikeluarkan EIGER. 

"Itu memang original produk EIGER. Nomor artikelnya mengarah ke produk topi. Untuk hal ini, EIGER memang menyediakan produk kegiatan luar ruang yang berasal dari berbagai pemasok, prioritas pemasok tetap dari dalam negeri, sebagian kecilnya dipasok dari pemasok lain dari luar Indonesia" ujar Shulhan, Senin 1 Mei 2023. 

Eiger kini menetapkan diri sebagai perusahaan ritel dan distribusi. Sehingga, banyak produk yang dihasilkan dari pemasok baik dari Indonesia maupun luar Indonesia. Alasan mengambil produk dari luar Indonesia karena beberapa hal. 

Pabrik tas Eiger di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pabrik tas Eiger di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Biasanya terpaksa dipasok dari pemasok di luar Indonesia karena teknologi dan bahannya belum bisa didapatkan secara masif di Indonesia, sama sekali bukan karena alasan SDM. Jadi, memang kaitannya adalah terkait dengan quality and development kualitas standar bahan yang sesuai standar EIGER, beberapa artikel dengan jumlah sangat minor, itu tidak bisa disiapkan di Indonesia," ujar Shulhan. 

Dia mencontohkan, beberapa barang yang teknologi dan beberapa bahannya dari luar negeri adalah komponen produk jam tangan EIGER atau pelengkap untuk mendaki gunung seperti carabiner. Produk itu tidak 100 persen buatan dalam negeri. 

"Jumlah produk EIGER yang disuplai dari pemasok dari luar negeri jumlahnya masih minoritas. Standar prosedur EIGER memprioritaskan pemasok dari dalam negeri dengan kualitas dan standarisasi sejak proses produksi hingga limbah sisa produksi atau isu sustainability yang sudah ditetapkan oleh EIGER," ucapnya.

Shulhan menegaskan, jumlahnya masih sangat kecil artikel produk yang dihasilkan dari bahan dan teknologi di luar Indonesia. Mayoritas artikel produk yang dijual kebanyakan dari dalam negeri, dan kebanyakan produk impor adalah untuk untuk aksesoris atau pelengkap. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat