kievskiy.org

Jepang Berpotensi Jadi Pasar Ekspor Mangga Gedong Gincu, Barantin Siap Kawal Akselerasi

Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ini ke Jepang.
Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ini ke Jepang. /Dok Badan Karantina Indonesia


PIKIRAN RAKYAT – Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang tahun ini. Jepang disebut memiliki potensi pasar mangga gedong gincu sebesar 7.000 ton per tahun atau setara dengan Rp 140 miliar per tahunnya.

Terkait hal ini, Badan Karantina Indonesia pun terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ini ke Jepang.

“Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini ke Jepang segera teralisasi. Sebab, potensi pasar mangga ke Jepang ini cukup besar,” ujar Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M. Panggabean pada Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pembangunan Fasilitas Karantina Tumbuhan di Jakarta, Kamis 25 April 2024.

Menurut Sahat, saat ini potensi ekspor mangga gedong gincu asal Sumedang sebanyak 2.500 ton per tahun. "Bila harga rata-rata Rp 20.000 saja, diperkirakan bisa mencapai Rp 45 miliar hingga Rp 50 miliar. Harga juga bisa berubah, dapat meningkat saat off season," ucap Sahat.

Dikatakan Sahat, percepatan realisasi ekspor mangga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama petani mangga dan yang terlibat di dalamnya. Perekonomian di daerah juga akan menggeliat. "Apalagi bila ekspansi dengan varietas lain dan juga daerah lain. Dampaknya bisa semakin meluas,” tambah Sahat.

Sahat juga mendorong pemerintah daerah, baik Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Sumedang serta daerah lainnya agar segera mempercepat registrasi kebun dan rumah kemas. Sebab, registrasi kebun dan rumah kemas menjadi salah satu persyaratan teknis untuk ekspor.

Sahat mengapreasi kolaborasi yang terjalin antara pemerintah sebagai regulator, akademisi, pengusaha, dan masyarakat demi kemajuan bangsa. “Saya apresiasi kolaborasi ini, arahnya jelas. Kolaborasi yang berdasarkan saintifik ini perlu terus dilakukan. Apalagi demi kemajuan bangsa dan keuntungan kedua negara, Indonesia dan Jepang,” katanya.

Sementara itu, CEO Reuna Co.Ltd Kiichi Hayashi mengatakan pasar buah-buahan di Jepang masih sulit diperoleh. Oleh karena itu, potensi mangga di Jepang saat ini terbuka lebar. Dia berharap, pasokan buah-buahan untuk masyarakat Jepang bisa dipenuhi secepatnya dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Hayashi memaparkan, potensi pasar mangga berbagai varietas di Jepang rata-rata per tahunnya mencapai 7.000 ton. Untuk memenuhi kebutuhan buah, terutama mangga, saat ini Jepang mengimpor mangga dari Meksiko sebanyak 3.500 ton per tahun.

"Untuk tahun 2024 ini, potensi ekspor mangga dari Indonesia ke Jepang ini bisa sekitar 600 ton. Harga mangga di Jepang untuk ukuran yang kecil bisa berkisar Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per buahnya, tergantung musim,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat