PIKIRAN RAKYAT - Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) diwajibkan untuk sejumlah golongan pekerja. Mulai dari pejabat negara, pekerja BUMN/BUMD, pekerja badan usaha milik desa, dan pekerja badan usaha milik swasta.
Nantinya, berdasarkan PP Nomor 21 Tahun 2024, besaran simpanan peserta atau iuran Tapera adalah 3 persen dari gaji atau upah Peserta Pekerja dan penghasilan untuk Peserta Pekerja Mandiri.
Akan tetapi, apakah potongan Tapera yang diberlakukan akan cukup untuk para pekerja segera mendapatkan rumah impian? Sebab, rata-rata harga rumah di Indonesia sudah mulai mengalami kenaikan.
Berikut, Pikiran-Rakyat.com rangkum rata-rata harga rumah sederhana di berbagai daerah di Indonesia.
Bandung Mulai dari Rp200 Juta
Range harga terendah di Bandung, Jawa Barat, dimulai dari harga Rp200 jutaan. Biasanya, rumah dengan tipe ini termasuk dalam kategori rumah subsidi atau rumah komersial kelas menengah ke bawah.
Rata-rata spesifikasi rumahnya sederhana dengan desain minimalis, biasanya merupakan rumah 1 lantai dengan 2 KT + 1 KM + dapur + ruang tengah + taman dan 1 carport di bagian depan.
Sedangkan jika ingin memiliki harga mewah, warga Bandung perlu merogoh kocek lebih dari Rp2 miliar. Di range tertinggi ini ada perumahan dengan harga di atas Rp2 miliar rupiah per unitnya, biasanya merupakan perumahan mewah di komplek elit.
Harganya bisa mencapai belasan hingga puluhan miliar, tetapi spesifikasinya pun tak perlu diragukan lagi. Misalnya saja untuk perumahan seharga Rp4,2 miliar per unit, yakni perumahan elite yang memiliki LT 655 m2, LB 300 m2, 9 KT, dan 3 KM.
DIY Bisa Capai Rp400 Juta
Pada 2022, kebanyakan harga rumah di pusat kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mencapai Rp800 juta, bahkan lebih. Harga itu diberlakukan untuk rumah dengan luas bangunan 90 meter persegi. Sedangkan untuk rumah dengan luas bangunan 36 meter persegi, harganya sekitar Rp400 juta.