kievskiy.org

Petani Berkurang, Produksi Menurun, Siap-Siap Harga Beras Naik Lagi

Petani sedang panen padi di lahan sawah, salah satu Desa di Kabupaten Kuningan, beberapa waktu lalu.
Petani sedang panen padi di lahan sawah, salah satu Desa di Kabupaten Kuningan, beberapa waktu lalu. /Pikiran Rakyat/Ajun Mahrudin

PIKIRAN RAKYAT - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengungkapkan, turunnnya jumlah petani menjadi salah satu penyebab berkurangnya produksi beras pada 2024. Sejak 2019, Rumah Tanggah Usaha Pertanian (RTUP) tercatat turun 1,1 juta setiap tahunnya.

"Luas tanam berkurang. Jumlah petani juga berkurang," ucap Deputi III KSP Bidang Perekonomian, Edy Priyono pada Selasa 25 Juni 2024.

Dia mengatakan, lalu ada sekitar 33,1 juta RTUP pada 2019 lalu. Namun, jumlahnya menyusut hingga ke angka 28,4 juta RTUP [ada 2023 kemarin.

Edy Priyono menekankan, berkurangnya jumlah petani berdampak pada penurunan luas tanam. Sehingga, menyebabkan panen padi di periode Januari hingga April 2024 tidak optimal.

Data mencatat luas panen padi Januari-April 2023 sebanyak 4,2 juta hektare. Sedangkan periode yang sama di tahun 2024 luas panen hanya 3,5 juta hektare.

"Ada penurunan 0,7 juta hektare. Ini penurunan yang sangat besar karena terjadi dalam waktu satu tahun," ujar Edy Priyono.

Harga Beras akan Naik

KSP pun menyebutkan, antisipasi dini perlu dilakukan terhadap pengendalian harga beras. Sebab, diperkirakan usai musim panen berakhir harga komoditas ini akan kembali naik.

"Kami cek ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) yang menjadi barometer harga beras di Indonesia. Para pedagang menyatakan bahwa sudah ada indikasi akan terjadi kenaikan harga," kata Edy Priyono.

Dia mengatakan, sebaiknya upaya pengendalian harga beras tidak sebatas pemadam kebakaran. Artinya, pengendalian tidak hanya dilakukan di hilir tapi juga di hulu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat