kievskiy.org

Harga Tanah di Karanganyar Jateng Meroket, Efek Pembangunan Rumah Pensiun Jokowi

Ilustrasi proses pembangunan rumah.
Ilustrasi proses pembangunan rumah. /Pexels/Ronaldo Guiraldelli

PIKIRAN RAKYAT - Pembangunan rumah pensiun Presiden Jokowi di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mulai berjalan. Sejumlah alat berat sudah beroperasi melakukan pembersihan lahan.

Sementara itu, truk-truk terlihat keluar masuk lokasi proyek yang terletak di tepi jalan raya Adi Sucipto. Lokasinya tepat di sebelah timur rumah makan Taman Sari Colomadu.

Sisi depan lahan juga kini telah ditutup dengan pelat seng berwarna perak dan biru. Camat Colomadu, Dwi Adi Susilo mengonfirmasi bahwa pada saat ini proyek tersebut masih dalam tahap pembersihan lahan.

“Saat ini, proses pembersihan berlangsung antara satu minggu hingga selesai, sehingga kegiatan hanya terfokus pada itu saja,” ucapnya kepada wartawan, Jumat 28 Juni 2024.

Menurut Dwi Adi Susilo, informasi tersebut berasal dari pengembang PT Tunas Jaya Sanur. Dia menambahkan, PT Tunas Jaya Sanur kini masih menunggu arahan dari pimpinannya.

“Untuk kegiatan selanjutnya, pihak pimpinan PT Tunas Jaya Sanur akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah, terutama Pemerintah Kabupaten. Jadi, akan berkoordinasi terkait rencana-rencana selanjutnya,” tuturnya.

Berdasarkan keterangan pihak pengembang, luas lahan pembangunan rumah Presiden ini dipastikan sekitar 12.000 meter persegi. Nantinya, pengembang membuka peluang bagi warga sekitar untuk ikut bekerja di proyek pembangunan rumah pensiun Jokowi itu.

Harga Tanah Jadi Mahal

Efek pembangunan rumah yang diberikan sebagai kompensasi setelah Jokowi pensiun dari jabatannya sebagai Presiden itu membuat harga tanah menjadi mahal. Keberadaan rumah Jokowi memberikan efek besar kepada wilayah Kecamatan Colomadu, Karanganyar.

Salah satunya adalah meroketnya harga tanah di sekitar lokasi rumah Jokowi. Dwi Adi Susilo mengungkapkan, banyak kalangan mulai melirik tanah di wilayah Colomadu, mulai dari pejabat negara, tokoh masyarakat, hingga para investor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat