kievskiy.org

Manfaatkan Internet, Usaha Tas Rumahan dari Cimahi Hasilkan Omzet Hingga Rp100 Juta

Seorang warga melihat-lihat tas bengkel produksi tas rumahan, di Jalan Pesantren, Kota Cimahi, Jumat, 30 Oktober 2020.
Seorang warga melihat-lihat tas bengkel produksi tas rumahan, di Jalan Pesantren, Kota Cimahi, Jumat, 30 Oktober 2020. /Pikiran-rakyat.com/Hendro Susilo Husodo

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 berdampak terhadap banyak sektor perekonomian, termasuk dalam industri rumahan. Hal itu pula yang dialami oleh Reza Dwi Alamsyah (26), yang menggeluti bisnis produksi tas. 

Meski begitu, dengan memanfaatkan teknologi internet untuk pemasaran tas yang dibuat, dia masih bisa mempertahankan omset hingga Rp 100 juta per bulan. Reza juga tetap bisa mempekerjakan belasan karyawan. 

"Di awal pandemi, saya kesusahan cari bahan, karena banyak toko yang tutup. Bahan baku kurang, jadi kami sempat kehilangan momentum, karena stok barang kosong," kata Reza di bengkel produksinya, Jalan Pesantren, Kota Cimahi, Jumat, 30 Oktober 2020.

 Baca Juga: Melaney Ricardo Tak Bertemu Anak Satu Bulan Gara-gara Sakit, Kedua Anaknya Kirim Pesan Menyentuh

Dia bercerita, usaha rumahan pembuatan tas mulai dia rintis pada 2016. Dua tahun berselang, Reza mencoba untuk menggunakan nama Newlight sebagai brand dari produk yang dihasilkan. 

"Baru pada 2019 saya mulai berani produksi massal. Awalnya jual ke teman, tapi kemudian jual online, di situ kan ada review jujur dari pembeli, apa yang kurang, gimana biar bagus," katanya.

Tas yang dibuat, kata dia, ialah beragam jenis tas. Dari mulai tas pinggang, tas ransel, tas tangan, tas slempang, hingga tas gitar. Reza mengusung konsep tas dengan ciri khas akan nilai Indonesia, pada desain, material, ataupun penamaannya.

 Baca Juga: Wisatawan Padati Lembang, Bupati Bandung Barat Apresiasi Protokol Kesehatan Sudah Cukup Baik

"Saya lebih mengincar tas versatile buat diproduksi, tas yang bisa dipakai ke mana saja. Yang tahan air, buat orang dengan mobilitas tinggi," kata sarjana ekonomi lulusan Universitas Parahyangan ini. 

Tas tersebut, aku dia, terilhami dari pengalaman sewaktu kuliah. Tas yang digunakannya kebasahan karena kehujanan, padahal di dalam tas itu Reza bawa laptop.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat