PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 telah membuat dampak yang tak ringan terhadap produsen alat musik tradisional. Banyak produsen alat musik tradisi kini beralih pekerjaan karena kondisi pandemi.
Musisi Gilang Ramadhan menyinggung tentang beralihnya pekerjaan produsen alat musik tradisional dalam Sidang Pra Kongres Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Musik Tradisi Nusantara 2021, Jumat 27 Agustus 2021. Topik utama sidang tersebut adalah tentang keadaan Instrumen tradisional.
Dalam sidang itu, Gilang berharap kepada Lembaga Manajemen Kolektif Musik Tradisi Nusantara dapat menjadi solusi dari persoalan yang meliputi produsen alat musik tradisional itu. Ia mengharapkan supaya produksi alat musik tradisional lebih terjaga kesinambungannya.
"Saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19 banyak produsen alat musik tradisional yang telah beralih pekerjaan karena sedikit bahkan tak ada konsumen yang membeli produk mereka lagi," katanya dalam siaran pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming Manchester City vs Arsenal, Laga Sarat Gengsi dan Tekanan
Bagi Gilang, Musik Tradisional merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa Indonesia. Musik Tradisional dan alat musiknya menjadi sebuah warisan turun temurun yang wajib untuk dilestarikan.
Selain itu, Gilang mengungkapkan ekspresi kesedihan mengenai kondisi instrumen musik tradisional Indonesia, yang beberapa diantaranya sudah punah. Ia khawatir akan banyak anak-anak Indonesia yang tak dapat memainkan alat music seperti,Gamelan, Sasando, Kompang, Genggong, Panting, Saluang, Tifa, Kolintang, Tehyan, Rapa'i pase, Kendang dan memainkan Angklung juga Kacapi
Gilang mengatakan, jika permasalahan ini tidak ada solusi, maka satu generasl berikutnya
Baca Juga: Utang Indonesia Menggunung, Arief Poyuono Sebut Bukan Rezim Jokowi yang Harus Bayar Tapi Rakyat
Nasib alat musik tradisional hanya tinggal sebuah nama. Padahal, menurutnya, tidak akan ada pembicaraan mengenai musik tradisional Indonesia tanpa alat musiknya.