PIKIRAN RAKYAT – Media penyiaran Tanah Air mendadak menjadi sorotan publik bahkan lembaga nasional juga ikut disorot. Hal ini sebagai imbas dari penampilan mantan narapidana pelecehan seksual terhadap anak Saipul Jamil di televisi.
Pasalnya, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) meminta setiap media, khususnya media penyiaran untuk tidak melakukan glorifikasi.
Dewan Pengawas Komnas PA Roestin Ellyas mengeluarkan statement kecaman terkait penyambutan Saipul Jamil sebagai mantan narapidana predator seksual terhadap anak.
Dia meminta seluruh pihak untuk berempati kepada korban bukan kepada pelaku pelecehan seksual terhadap anak.
Baca Juga: Tindak Lanjuti Arahan Presiden, Mendagri Terbitkan 3 Instruksi tentang PPKM Berlevel
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak bermaksud menghalangi pedangdut Saipul Jamil mencari nafkah, tetapi ia meminta televisi untuk lebih bijak menghadirkan pengisi acara dalam programnya karena disaksikan oleh masyarakat luas yang berasal dari berbagai kalangan usia.
Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meminta setiap media penyiaran untuk tidak melakukan glorifikasi terhadap pelaku pelecehan seksual meskipun ia seorang selebriti.
Melalui siaran pers, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan dengan menampilkan selebriti yang melakukan tindak pelecehan seksual berpotensi memberikan dampak buruk terhadap korban hingga masyarakat luas.
Baca Juga: 'Dipanggil' Kapolda Metro Jaya, Deddy Corbuzier Singgung Penyiksaan: Baru Kali Ini
Menurut Bintang Puspayoga, tayangan yang menampilkan pelaku tindak pelecehan seksual melahirkan kesan bahwa tindakan pelecehan seksual adalah hal biasa.