kievskiy.org

The Panturas Coba Jamah Area Terjauh Surf Rock dalam Album Baru Ombak Banyu Asmara

The Panturas.
The Panturas. /Dok. The Panturas

PIKIRAN RAKYAT - Berselang tiga tahun setelah merilis album Mabuk Laut, The Panturas kembali dengan karya baru. Lewat album bertajuk Ombak Banyu Asmara, band Jatinangor itu mengeksplorasi surf rock yang menjadi cirinya.

Terdiri atas sepuluh nomor, Ombak Banyu Asmara yang dirilis Jumat 10 September 2021 menjadi bukti eksistensi band yang dihuni Surya Fikri alias Kuya (drum), Abyan Zaki (vokal, gitar), Rizal Taufik (gitar), dan Bagus Patrias alias Gogon (bas).

Sebelum badai pandemi Covid-19 mengadang, The Panturas memiliki jadwal pentas padat. Nyaris tiap akhir pekan mereka tampil dari panggung ke panggung sampai sulit untuk menggarap materi baru.

Pada Januari 2020, Kuya dkk. memutuskan berkumpul di studio untuk melakoni workshop. Mereka menghimpun materi, termasuk lirik dan melodi dengan metode jamming. Mereka mengajak musisi Lafa Pratomo untuk menjadi produser.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Bongkar Alasan Lagu Debut Solonya Gunakan Nama 'LALISA'

"Kami ingin menghasilkan album yang berbeda makanya pakai produser. Kalau di album Mabuk Laut, kami kerjakan semuanya sendiri dan rekamannya pun live. Untuk album Ombak Banyu Asmara, kami kerjakan semuanya detail per instrumen," tutur Kuya, Selasa 7 September 2021.

Tak dapat dimungkiri, pandemi Covid-19 menjadi kendala proses pembuatan Ombak Banyu Asmara.

Pasalnya, para personel dan produser sulit bertemu. Selain itu, studio musik juga tidak beraktivitas.

Ketidakberdayaan memakai software rekaman juga menjadi hambatan. Alhasil, awak The Panturas belajar rekaman sendiri secara daring.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat