kievskiy.org

Choky Sitohang Tanggapi Teori Konspirasi Covid-19, 'Jangan Ajak Orang Lain Bingung'

PRESENTER Choky Sitohang.*
PRESENTER Choky Sitohang.* /Instagram sitohangchoky

PIKIRAN RAKYAT – Selebritas Choky Sitohang menanggapi embusan isu mengenai teori konspirasi terkait COVID-19.

Bagi presenter tersebut, penyakit akibat virus corona itu nyata di depan mata sehingga harus dihadapi bersama.

Lebih lanjut Choky berpendapat, alih-alih mengajak orang lain menjadi bingung, lebih baik menghadapi fakta ini.

Baca Juga: Prihatin Lihat Sikap Indira Khalista, Triawan Munaf: Saya Hanya Ingat Pengorbanan Tenaga Medis

"Teori boleh ada, imajinasi boleh, karena dari situ kita bertahan hidup. Apa yang ada di depan mata ini pentng, ada fakta di depan kita. Jangan ajak orang lain bingung, hadapi saja fakta ini," kata Choky dalam bincang virtual, seperti dilaporkan Antara, Sabtu, 16 Mei 2020

Bincang virtual tersebut bertema "Dukungan Selebriti untuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19".

Choky yang dikenal pernah membawakan acara  Take Me Out Indonesia ini, mengajak public figure untuk sama-sama menghadapi Covid-19 dengan terus mengampanyekan pesan-pesan disiplin protokol kesehatan.

Baca Juga: Serikat Buruh: Pemerintah Buka Peluang Bagi Pengusaha Nakal untuk Lakukan Pelanggaran

"Figur publik melalui media sosial ini punya peran penting sekali. Nama baiknya, reputasinya, sangat berpengaruh secara psikologis. Orang mengenal melalui karyanya," kata Choky.

Konferensi pers itu juga diikuti figur publik lain yaitu Olivia Zalianty dan Marcella Zalianty.

Menurut Choky, pernyataan-pernyataan figur publik, termasuk di media sosial memiliki nilai tambah tersendiri jika dibandingkan dengan orang awam. Pernyataan figur publik mudah dikenali khalayak sehingga pesan-pesannya mudah diterima.

Baca Juga: Ditemani Rano Karno, Raffi Ahmad Jenguk Aminah Cendrakasih 'Mak Nyak' Meski di Tengah Wabah Corona

Sementara itu, Choky mengatakan dirinya yang juga termasuk figur publik dari dunia seni mengalami penyesuaian kegiatan seiring adanya pandemi COVID-19.

Banyak kegiatan selama dua bulan terakhir, kata dia, harus dilakukan dari rumah. Di satu sisi, terdapat kerugian bagi para pekerja seni seperti dirinya karena banyak acara yang dibatalkan sehingga sepi "job".

"Ada kerugian. Kami banyak acara dibatalkan, ditunda entah sampai kapan. Kami harus hidup dari tabungan. Kita semua menghadapi hal yang sama, tetapi di masa ini anjuran pemerintah terbaik bagi kami," kata dia merujuk ajakan pemerintah kepada masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat