kievskiy.org

Dampak Tragedi Rasisme di Amerika Serikat, Serial Kartun Paw Patrol Dianggap Propaganda

SERIAL kartun Paw Patrol.*
SERIAL kartun Paw Patrol.* /Instagram/@pawpatrol

PIKIRAN RAKYAT - Pasca tragedi pembunuhan serta rasialisme yang menimpa George Floyd nyatanya masih berbuntut panjang.

Pasalnya, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari New York Times, kritikus media tersebut menuliskan sebuah artikel tentang serial kartun anak-anak Paw Patrol yang diduga mengandung sebuah propaganda.

Dalam artikel itu, penulis Amanda Hess menyebutkan jika kartun tersebut merupakan sebuah propaganda untuk memperbaiki citra polisi (yang disebut copaganda) dengan karakter utama bernama Chase, seekor anjing polisi berjenis German Shepherd.

Baca Juga: Lihat Potensi Kerumunan, Ganjar Pranowo Beri Teguran Langsung ke Kantor Pos Johar Semarang 

"Hanya tinggal menanti waktu saja hingga muncul protes kepada 'Paw Patrol'. Dalam dunia 'Paw Patrol', Chase digambarkan sebagai anak yang baik yang kerap meneriakan kalimat seperti 'Chase is on the case!' dan 'All in a police pup's day!' saat dirinya menolong anak kucing dengan SUV," tulis Hess seperti dikutip dari New York Times pada 10 Juni 2020.

Tak lama dari perilisan artikel tersebut, warganet pun mulai mengomentari dan menghujat serial kartun anak-anak tersebut.

Melihat kabar ini, pihak dari Paw Patrol pun sempat menggubris kritikan dari New York Times melalui laman Twitternya.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT Geo Dipa Energi Juni 2020, 5 Posisi Terbuka untuk D3 sampai S1

Melalui Twitternya, pihak Paw Patrol pun menyebutkan akan menghentikan tayangan Paw Patrol secara sementara untuk mendukung gerakan masyarakat dalam tagar Black Lives Matter.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat