kievskiy.org

Sejarah Lomba Makan Kerupuk Tiap 17 Agustus, Ternyata Ada Cerita Sedih di Baliknya

Ilustrasi. Sejumlah pelajar SD mengikuti lomba makan kerupuk di SD Inpres Bertingkat di Kota Kupang, NTT, Senin (15/8/2022). Berbagai kegiatan perlombaan digelar untuk memacu semangat serta rasa nasionalisme anak-anak usia dini menyambut HUT ke 77 RI.
Ilustrasi. Sejumlah pelajar SD mengikuti lomba makan kerupuk di SD Inpres Bertingkat di Kota Kupang, NTT, Senin (15/8/2022). Berbagai kegiatan perlombaan digelar untuk memacu semangat serta rasa nasionalisme anak-anak usia dini menyambut HUT ke 77 RI. /Antara/Kornelis Kaha ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Hari Kemerdekaan Indonesia biasanya diperingati dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengadakan berbagai perlombaan.

Peserta lomba makan kerupuk harus berusaha keras memakan kerupuk yang digantung menggunakan tali.

Lomba makan kerupuk adalah salah satu lomba yang selalu ada setiap tahunnya. Walaupun lomba makan kerupuk terlihat sederhana, namun menyimpan nilai sejarah dan filosofis didalamnya.

Adanya lomba makan kerupuk membuat penonton terhibur, tapi, apakah kalian tahu sejarah lomba makan kerupuk?

Baca Juga: GRATIS! 25 Link Twibbon HUT ke-77 RI 17 Agustus 2022, Cocok untuk Update di Instagram

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari laman Instgaram resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kerupuk merupakan salah satu makanan pelengkap andalan bagi bangsa Indonesia, khususnya pada era 1930 hingga 1940-an.

Kala itu, krisis ekonomi sedang terjadi di Indonesia dan menyebabkan harga kebutuhan pangan melonjak sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Akhirnya, kerupuk pun menjadi salah satu penyambung hidup lantaran harganya yang terjangkau.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Singkat HUT ke-77 RI Tema Kemerdekaan 17 Agustus 2022, Cocok untuk Sambutan Upacara

Pada dekade 1950-an, mulai bermunculan lomba-lomba untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Salah satunya, lomba makan kerupuk.

Selain untuk menghibur rakyat setelah masa peperangan, lomba tersebut juga sebagai pengingat bagi masyarakat Indonesia tentang kondisi sulit dan memprihatikan pada masa perang.

Walaupun dulu pelaksanaan lomba makan kerupuk hanya dilakukan oleh warga menengah ke bawah, tetapi sekarang tradisi lomba tersebut sudah berkembang dan merambah ke semua golongan masyarakat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat