PIKIRAN RAKYAT – Kasus penembakan di rumah Ferdy Sambo yang menewaskan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, kini memasuki babak baru.
Sebelumnya, dalam kasus penembakan Brigadir J telah ditetapkan empat orang tersangka, yaitu Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan mantan Kadiv Irjen Pol Ferdy Sambo.
Serta sejumlah anggota Polri yang melakukan pelanggaran kode etik dan terlibat di dalamnya sebagai obstruction of justice.
Pesulap Denny Darko mengungkapkan bahwa hal-hal yang saat ini ramai diperbincangkan oleh publik diibaratkan sebagai puncak dari sebuah gunung es.
Baca Juga: Bukan di Penjara! Ferdy Sambo Dikabarkan 'Ditahan' di Hotel, Ini Faktanya
“Makanya kita sedang menanti, saat es yang di atas ini meleleh yang di bawah ini akan naik, dan bisa saja ini akan sebesar sebuah pulau,” kata Denny, dilansir Pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Denny Darko.
Menurutnya, kasus yang melibatkan mantan Kadiv Irjen Pol Ferdy Sambo ini bukanlah sembarang kasus dan mungkin bukan yang kali pertama dilakukannya.
“Tidak termaafkan, jika benar nanti terjadi nanti di pengadilan. Sangat tidak etis karena ada sebuah upaya untuk menutupi, merekayasa, usaha penyuapan, dan pemfitnahan,” katanya.
Baca Juga: Waduh! Kabel PLN Tembus Dinding Kamar Tidur Warga, Netizen: Nangis Banget