kievskiy.org

Asal-usul Terciptanya Parfum, Mengharumkan Umat Manusia Sejak Era Mesir Kuno

Ilustrasi parfum.
Ilustrasi parfum. /Pixabay/gunther

PIKIRAN RAKYAT - Parfum adalah salah satu kebutuhan sehari-hari bagi banyak orang. Parfum digunakan untuk membuat aroma tubuh menjadi wangi, terhindar dari bau tak sedap.

Ditilik dari sejarahnya, parfum sudah ada sejak beribu-ribu tahun sebelum masehi. Parfum pertama kali ditemukan oleh seorang wanita bernama Tapputi yang tercatat sebagai pembuat parfum pertama. Mulanya, parfum digunakan di Mesir Kuno sebagai wewangian untuk tubuh, kamar mandi, dan upacara adat.

Parfum merupakan hal yang penting untuk masyarakat Mesir pada masa itu. Bahkan, pada saat itu, masyarakat Mesir percaya Dewa Nefertem adalah penguasa parfum. Dia digambarkan sebagai sosok yang sering membawa bunga lili air, bahan yang sering digunakan dalam pembuatan parfum pada zaman itu.

Orang-orang Mesir membuat parfum dengan cara menyuling bahan-bahan alami dengan minyak yang tidak memiliki aroma. Aroma yang banyak digunakan yaitu aroma bunga, buah, dan kayu.

Selain Mesir, penggunaan parfum menyebar ke daerah lainnya seperti Cina, Israel, Kartago, Arab, Hindu, Yunani, dan Romawi. Hal itu tersebar melalui ahli kimia dari Persia dan Arab yang membantu memodifikasi parfum sehingga penggunaannya tersebar ke seluruh dunia.

Namun, sebagian orang Romawi mengutuk penggunaan parfum karena dianggap sebagai bentuk kemewahan dan pemborosan. Saat Romawi jatuh, hal yang berbau kemewahan seperti itu dilarang sehingga parfum tidak populer lagi di Eropa selama ratusan tahun.

Baca Juga: Asal-usul Terciptanya Keju, Dimulai dari Zaman Yunani Kuno hingga Penyebarannya di Era Modern

Persia Kuno juga tidak kalah terkenal dengan penggunaan parfumnya. Persia Kuno menguasai pedagangan parfum selama ratusan tahun dan dikenal sebagai penemu parfum nonminyak. Golongan bangsawan Persia menempatkan parfum sebagai hal yang penting. Raja-rajanya memiliki aroma yang khas dan berbeda dari masyarakat pada umumnya.

Berbeda dengan Romawi, sebagian besar orang-orang Persia menggunakan wewangian saat acara keagamaan. Selain itu, mereka menggunakan kurang lebih 2.800 ton kemenyan impor untuk pemandian umum untuk mengharumkan air, dan barang-barang untuk perawatan tubuh seperti balsem, minyak dan parfum untuk kulit dan rambut.

Di India, parfum digunakan dalam upacara dan wewangian di kuil mereka. Selain itu, orang Cina Kuno juga menggunakan parfum sebagai pewangi di ruang tertentu seperti di rumah dan tempat ibadah. Secara umum, mereka menggunakan parfum sebagai pewangi untuk tempat di sekitar mereka dan bukan sebagai pewangi untuk tubuh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat