kievskiy.org

Pameran Karya Seniman Bandung, Ada Pengaruh Pasar pada Wacana Seni Rupa

Free Kick, pameran seniman Bandung yang belum lama digelar.
Free Kick, pameran seniman Bandung yang belum lama digelar. / Pikiran Rakyat/Deni Armansyah

PIKIRAN RAKYAT - Mengusung tajuk "Free Kick", sebanyak 11 seniman menggelar pameran bersama.

Terdiri atas karya dua dimensi seperti lukisan, drawing, grafis murni, dan street art, pameran berlangsung di Gedung Pusat Kebudayaan, Jalan Naripan, Bandung, 11-19 November 2022.

Selayaknya pertandingan sepak bola, 11 seniman diibaratkan sedang melakukan tendangan bebas ke gawang lawan yang melakukan pelanggaran.

Kurator Aa Nurjaman menjelaskan, saat ini wacana seni rupa tengah dikuasai wacana pasar.

Baca Juga: Profil Guruh Soekarnoputra, Anak Bungsu Soekarno yang Jatuh Cinta pada Seni

Kualitas suatu karya lukisan misalnya, tidak lagi didasarkan pada nilai filosofinya, tapi lebih ditekankan pada nilai jualnya.

"Seniman sering kali dihadapkan pada pengakuan, betapa hebatnya karya seorang perupa sehingga mencapai nilai jual yang demikian prestisius bahkan tak masuk akal. Karya seperti itulah yang dianggap memiliki nilai yang luar biasa. Karya-karya seniman yang memiliki niai jual luar biasa ini menebarkan pengaruh terhadap wa- cana pasar di sekelilingnya," kata Aa Nurjaman.

Menurut Aa Nurjaman, analisis yang dia gunakan dalam menelaah karya-karya yang terpajang adalah teori Everiday Aesthetic, Katya Mandoki.

Mandoki menjelaskan bahwa dalam kerangka bioestetik yang lebih luas, estetik pada dasarnya adalah penajaman sensibilitas dalam kiprah pencerapan sehari-hari yang merupakan kebutuhan natural kehidupan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat