kievskiy.org

Biografi Lao Tze Filsuf Taoisme: Sang Dewa yang Dihormati

Ilustrasi Lao Tze.
Ilustrasi Lao Tze. /Filosofia Esoterica

PIKIRAN RAKYAT – Lao Tze atau juga dikenal Lao Zi merupakan seorang ahli filsafat yang paling populer lewat ajaran Taoisme. Menurut kitab Shiji (Catatan Sejarawan), Lao Tze mempunyai nama asli Li Er (李耳; pinyin: LĭĚr), didewakan sebagai Lao Jun, Tai Shang Lao-Jun atau Tai Shang Xuanyuan Huangdi atau juga disebut Lao Dun atau Lao Dan.

Lao Tze dilahirkan Provinsi Ku (苦县), Chuguo (楚国), yang sekarang dikenal sebagai Provinsi Henan. Lao Tzu merupakan ketua pustakawan Chuguo pada zaman dinasti Zhou. Di mana pada masa itu, Lao Tze mempunyai ciri khas utama dengan membaca kitab-kitab serta historis sehingga Ia memiliki wawasan yang sangat luas.

Filsuf pertama Taoisme Cina dan dugaan penulis Daodejing, sebuah tulisan Taois utama. Sarjana modern tidak memperhatikan kemungkinan jika Daodejing ditulis hanya oleh satu orang.

Baca Juga: Profil Kiai Haji Ahmad Dahlan sang Pendiri Muhammadiyah

Lzo Tze dihormati sebagai filsuf oleh konfusianisme sebagai salah satu orang suci atau dewa dalam agama populer dan dipuja sebagai leluhur kekaisaran selama dinasti Tang (618-897).

Terlepas dari sejarah, Lao Tze tetap menjadi sosok yang tidak jelas. Sumber utama informasi tentang hidupnya adalah biografi adalah dalam Shiji oleh Sima Qian. Sima Qian merupakan sejarawan yang menulis sekitar 100 SM. Ia memiliki informasi yang solid tentang filsuf.

Qian mengatakan, Lao Tze merupakan penduduk asli Quren, sebuah desa di distrik Hu di negara bagian Chu yang terhubung dengan Luyi modern di bagian timur provinsi Henan.

Baca Juga: Profil Laksamana Yudo Margono, Sepak Terjang si Calon Panglima TNI Pilihan Jokowi

Nama keluarga Lao Tze adalah Li, dengan nama asli Er serta panggilannya Dan. Ia diangkat ke kantor shi di istana kerajaan dinasti Zhou (1046-256 SM). Shi yang berarti sejarawan, tetapi di Tiongkok kuno, shi berarti sarjana yang mengkhususkan diri dalam hal-hal seperti astrologi dan ramalan dan bertanggungjawab atas buku-buku suci.

Setelah mencatat status sipil Lao Tze, sejarawan melanjutkan menghubungkan pertemuan Taois tua yang terkenal tetapi banyak dipertanyakan dengan Konfusius yang lebih muda (551-479 SM).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat