kievskiy.org

Lagu Pop Sunda Masih Punya Pendengar, Musisi Harus Gencar Promosi

Ade Astrid, salah satu musisi Sunda kiwari.
Ade Astrid, salah satu musisi Sunda kiwari. /Tangkap layar YouTube.com/ADE ASTRID

PIKIRAN RAKYAT - Eksistensi musik Sunda pada era sekarang memang meredup dan kurang diminati generasi muda. Salah satu penyebabnya adalah musisi Sunda kurang memaksimalkan media sosial dan media massa untuk promosi. Padahal, untuk di
radio, pendengar musik Sunda masih tetap ada.

"Musik Sunda eksis banget di era 1990-an, saat Doel Sumbang terkenal. Begitu juga dengan almarhum Darso. Musik mereka juga punya ciri khas. Jujur saja, di era sekarang, belum ada
yang seperti Kang Doel atau Darso," sebut MD Radio Dahlia Bandung, Diwan.

Diwan menyebutkan, salah satu lagu Sunda yang sedang viral sekarang adalah Runtah dari Doel Sumbang. Lagu ini wira-wiri di TikTok dan Instagram. Padahal, Runtah adalah lagu lama, tapi sekarang terkenal lagi.  Selain Runtah, ada juga Inget ka Mantan yang sedang viral.

"Orang Sunda itu kalah cepat. Soalnya, sampai ada lagu berjudul 'Rungkad', tapi liriknya berbahasa Jawa, yang nyanyinya Happy Asmara. Padahal, 'rungkad' itu bahasa Sunda. Lagunya viral, sudah ditonton puluhan juta views di YouTube," sebut Diwan.

Baca Juga: Doel Sumbang: Kurangnya Regenerasi Pop Sunda Disebabkan Kerusakan Mental

Diwan menyebutkan, saat ini, para penyanyi Sunda yang masih eksis antara lain Rika Rafika, Rita Tila, Rya Fitria, dan Bungsu Bandung. Mereka memang sudah senior, apalagi Bungsu Bandung yang memiliki keunikan. Kalau dari generasi sekarang ada Fanny Sabila, Ade Astrid, dan Abiel Jatnika. "Sebetulnya, lagu Sunda atau dangdut yang diputar di radio eta-eta keneh (itu-itu juga). Hanya saja didaur ulang, pakai aransemen baru. Untuk lagu-lagu baru responsnya bagus, seperti ke Abiel Jatnika. Akan tetapi, kalau musik, kan, kembali ke selera, enggak bisa semua diterima," sebut Diwan.

Diwan menyebutkan, di Radio Dahlia, sebanyak 20 persen memutar lagu-lagu Sunda di antara lagu pop Indonesia, dangdut, Melayu, dan Jawa. Mereka tetap memutar lagu Sunda karena permintaan pendengar tetap ada.

"Untuk lagu-lagu Jawa atau campursari, kami pilih yang lagi viral saja. Biar bagaimanapun, kan, Radio Dahlia adanya di tanah Sunda. Sebenarnya untuk membuat musik Sunda lebih dikenal, ya harus mendapat support dari orang Sunda sendiri," ujar Diwan.

Baca Juga: Riset Unpad: Nama Asli Sunda Mulai Hilang, Ada Pengaruh Tren

Aransemen

MD Radio Cakra Bandung Rio Ramadhan mengatakan, dengan maraknya media sosial, lagu-lagu Sunda yang sekarang terkenal telah mengalami perubahan aransemen. Misalnya jadi ada versi bajidoran atau kentrung. Alhasil, banyak lagu Sunda lawas yang tampil dalam versi cover.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat