kievskiy.org

Riset Unpad: Nama Asli Sunda Mulai Hilang, Ada Pengaruh Tren

Seseorang mencari nama "Djatma" di salah satu mesin pintar, Jumat 6 Desember 2022.
Seseorang mencari nama "Djatma" di salah satu mesin pintar, Jumat 6 Desember 2022. /Pikiran Rakyat/Deni Armansyah Pikiran Rakyat/Deni Armansyah

PIKIRAN RAKYAT - Apalah arti sebuah nama? Andai kata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi.

Kalimat itu dilontarkan penulis cum sastrawan Inggris William Shakespeare, beberapa abad lalu. Namun, sejatinya, nama adalah doa, permohonan, atau asa yang diharapkan orang tua pada anaknya.

Berdasarkan penelitian etnoinformatika yang ditemukan Guru Besar FMIPA Unpad Prof. Dr. Atje Setiawan Abdullah, M.S., M.Kom., banyak nama asli Sunda hilang seiring dengan paparan zaman yang kian modern. Ia mencontohkan, nama-nama Sunda di perdesaan Sumedang masih banyak digunakan, tetapi secara keseluruhan jumlahnya relatif turun.

"Sedangkan nama Sunda di perkotaan relatif sudah banyak berubah. Walaupun 80 persen dari 10 nama favorit masih digunakan, tetapi penggunaannya relatif turun. Bahkan, nama favoritnya sudah berubah mengambil serapan dari budaya lain,” ujarnya, belum lama ini.

Baca Juga: Kuliner Khas Sunda Terancam Politik Pangan, Dosen Unpad: Bisa Tiru Cara Korea Selatan

Atje bersama timnya melakukan penerapan etno-informatika tentang perubahan antroponimi atau penamaan orang di Kabupaten Sumedang selama 100 tahun terakhir, yaitu 1920-2020.

Informasi yang ditampilkan antara lain, nama-nama favorit, nama yang sudah hilang, hingga nama baru yang muncul. Ada 10 nama favorit di Sumedang, yakni: Muhammad, Muhamad, Dede, Asep, Ade, Ai, Agus, Ani, Wawan, Cucu.

Di sisi lain, ada 10 nama Sunda yang menghilang dalam 90 tahun terakhir ialah Sunaja, Saim, Sundia, Djatma, Boelah, Unamah, Entjil, Eyut, Kitji, dan Macih. Lalu muncul 10 nama baru yang muncul dalam 10 tahun terakhir adalah Naura, Arsila, Keyla, Raffa, Rafka, Khanza, Aqila, Zahra, Keysa, Aleska.

Atje menjelaskan, secara sederhana etnoinformatika merupakan bidang kajian yang menerapkan ilmu informatika dalam budaya. Risetnya sendiri menggunakan ilmu penambangan data untuk mengolahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat