kievskiy.org

Kuliner Khas Sunda Terancam Politik Pangan, Dosen Unpad: Bisa Tiru Cara Korea Selatan

Ilustrasi kuliner Sunda.
Ilustrasi kuliner Sunda. /Instagram/@imahseniman Instagram/@imahseniman

PIKIRAN RAKYAT - Kekayaan sumber daya alam di tatar Sunda memberi pengaruh besar terhadap kuliner khas orang Sunda. Pasalnya, kuliner Sunda berkaitan erat dengan kondisi alam yang subur.

Tak heran jika kemudian kebiasaan mengonsumsi makanan yang berkembang di orang Sunda adalah memanfaatkan hasil bumi dari lingkungan sekitar.

Demikian hal ini disampaikan Dosen Prodi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Fadly Rahman, MA, Rabu 14 Desember 2022. Fadly menjadi narasumber pada Keurseus Sunda episode ke-26 yang berlangsung virtual dengan mengangkat tema "Kuliner Urang Sunda".

Fadly menyebutkan, salah satu ciri yang menjadi pola makan orang Sunda adalah sebanyak 60 persen bahan makanan yang dikonsumsi berasal dari protein nabati. Sisanya, baru mengonsumsi protein hewani.

Baca Juga: Gepuk, Makanan Khas Sunda dari Irisan Daging yang Kaya Akan Rempah

"Orang Sunda sangat tergantung dengan alam. Mereka mengonsumsi bahan makanan mulai dari yang mentah sampai yang diolah dengan berbagai proses misalnya dikukus dan direbus," kata Fadly yang telah menerbitkan dua buku yaitu Rijsttafel: Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-1942 dan Jejak Rasa Nusantara Sejarah Makanan Indonesia.

Fadly mengungkapkan, yang bisa dikonsumsi langsung dari hasil alam banyak sekali. Misalnya, lalapan atau semua hal yang berasal dari unsur tumbuhan seperti ubi, singkong, segala rupa jenis daun, bunga, biji, dan tumbuh-tumbuhan yang bisa ditanam di rumah.

Dalam bentuk bunga, antara lain honje (kecombrang). Selain itu ada pula kemangi, bayam, jengkol, dan petai. Ini semua, kata Fadly, bisa dihasilkan dari rumah, sawah, atau kebun.

Untuk jenis makanan yang basisnya protein hewani juga ada, tapi memang konsumsi hewani orang Sunda sedikit, bukan berarti tidak ada.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat