kievskiy.org

Dikenal sebagai Kota Seribu Situs, Ciamis Gelar Kegiatan Budaya Sunda-Bali Nusantara

Kegiatan Gelar Budaya Sunda Bali Nusantara, dikemas dalam Nyucruk Galur Uga Karuhun, Ngintrenkeun Tritangtu, di kompleks situs Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Kamis, 8 Desember 2022.
Kegiatan Gelar Budaya Sunda Bali Nusantara, dikemas dalam Nyucruk Galur Uga Karuhun, Ngintrenkeun Tritangtu, di kompleks situs Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Kamis, 8 Desember 2022. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Tatar galuh Ciamis layak mendapat julukan kota seribu situs. Sampai saat ini teridentifikasi 1.117 situs budaya dari berbagai masa dan peradaban sejarah.

“Setiap jengkal tanah di Ciamis adalah situs. Setidaknya yang teridentifikasi sudah 1.117 situ. Kami masih terus melakukan penggalian untuk mengetahui tatar sunda galuh,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dsipora) Kabupaten Ciamis Erwan Darmawan, saat Gelar Budaya Sunda-Bali Nusantara, di kompleks Situs Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing.

Kegiatan ini dikemas dalam Nyucruk Galur Uga Karuhun, Ngintrenkeun Tritangtu. Pertemuan Sunda-Bali ini digagas oleh tokoh Sunda, Anton Charliyan (mantan Kapolda Jabar).

Mewakili Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, lebih lanjut dia mengatakan, situs yang ditemukan tidak hanya sekadar dicatat, akan tetapi juga di tangani secara modern. Dalam arti, memanfaatkan teknologi informasi, seperti memberi tanda khusus atau barcode serta masuk GPS.

Baca Juga: Kepala BNPB Jelaskan Dua Skema Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Cianjur

“Penanganan situs tidak boleh mengubah bentuk. Jadi hanya ada sentuhan modern teknologi informasi. Setiap situs diberi barcode, sehingga memudahkan masyarakat atau wisatawan yang hendak ke lokasi,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, saat ini di tengah masyarakat muncul aspirasi mengubah nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh. Meneruskan aspirasi tersebut, lanjutnya, pemerintah kabupaten Ciamis segera mengadakan forum diskusi yang melibatkan semua elemen.

“Apabila hasilnya setuju dilakukan perubahan nama, maka akan dilanjut pada pembahasan berikut sesuai dengan sistem administrasi, demikian sebaliknya,” ujarnya.

Acara yang sarat dengan makna budaya ini dihadiri utusan berbagai kerajaan maupun kasultanan, seperti dari Cirebon. Termasuk puluhan tokoh ulama atau pandita dan panindita Bali. Selain menyuguhkan tarian Sunda, juga tari bali. Selain itu juga pemberian gelar, ritus, serta kolaborasi budaya lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat