PIKIRAN RAKYAT - Dari sekian banyak film bergenre fantasy sci-fi, Star Wars dan Star Trek adalah dua film franchise sci-fi yang sangat populer dan memiliki penggemar setia di seluruh dunia.
Dua film ini merupakan film memperlihatkan bagaimana petualangan di ruang angkasa, pertemuan dengan makhluk hidup dari berbagai planet hingga teknologi canggih yang ditampilkan.
Akan tetapi, dua film ini ternyata memiliki perbedaan mendasar yang cukup kentara. Apa saja? Berikut Pikiran-Rakyat.com rangkum 7 perbedaan mendasar antara Star Wars dan Star Trek yang diambil dari film maupun serialnya.
Baca Juga: 7 Teka-Teki Paling Populer di Dunia yang Ternyata Punya Sejarah Menarik, Bisa Menjawab?
1. Star Trek Lebih Futuristik
Para karakter di Star Trek, salah satunya manusia, terlihat sudah mencapai tingkat kebudayaan dan sosial yang tinggi. Hal ini bisa dilihat dari cara berbicara antar sesama dan ketertiban saat di dalam pesawat sudah menunjukkan kemajuan peradaban mereka.
Seluruh bangsa yang menjadi anggota Federasi, seperti manusia, Klingon, atau Forengi, semuanya terlihat adalah makhluk yang berbudaya. Sebenarnya di Star Wars juga sama.
Ada beberapa bangsa yang sudah mencapai tingkat kebudayaan tinggi, tetapi masih ada juga yang terlihat miskin dan termasuk bangsa tertinggal. Di dalam satu pemerintahan yang sama, ketimpangan ini begitu jelas terlihat dan belum bisa ditangani dengan baik oleh Galactic Republic.
Baca Juga: 7 Teka-Teki Paling Populer di Dunia yang Ternyata Punya Sejarah Menarik, Bisa Menjawab?
Apalagi ketika kekuasaan berada di tangan Galactic Empire, dimana fokus utama kekuasaan mereka adalah perluasan wilayah dan menjajah bangsa yang tidak tunduk. Penggambaran ragam bangsa di Star Wars terasa lebih dekat pada kehidupan kita saat ini yang membuat franchise ini lebih populer daripada Star Trek.
2. Star Wars Mengandung Unsur Kebatinan yang Kental
Jika Star Trek lebih mengedepankan teknologi, maka Star Wars kental akan sisi kebatinan. Konflik antara Jedi dan Sith penuh dengan pesan kebatinan dimana masing-masing Jedi berbicara dengan kalimat penuh filsafat agama.