PIKIRAN RAKYAT – Didi Kempot, maestro musik asal Surakarta yang menjadi kunci kebangkitan campursari hingga bisa dinikmati lintas negara serta generasi.
Selama tiga dekade, mendiang Didi yang kerap dijuluki sebagai Godfather of Broken Heart ini menjadi musisi campursari yang karyanya mendapat reaksi besar nan konsisten.
Menjadi fenomena yang bukan hanya disenangi orang tua tapi juga kalangan muda, sosok Didi itampilkan dalam Google Doodle hari ini, Minggu 26 Februari 2023.
Google mengenang Didi Kempot sebagai 'Godfather of Broken Hearts', julukan ikonik dari Sobat Ambyar alias komunitas penggemarnya yang setia.
"Hari ini merayakan musisi Indonesia Didi Kempot, yang dikenal sebagai 'Godfather of Broken Hearts' karena menulis lebih dari 700 lagu campursari sedih dalam bahasa Jawa selama 30 tahun kariernya," kata Google, melalui laman resminya.
Baca Juga: Fakta Selendang Raja Dangdut Rhoma Irama, Wajib Dipakai Saat Manggung
Didi disematkan sebagai Google Doodle hari ini lantaran pada 26 Februari 2020, mendiang dianugerahi Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award. Penghargaan kategori seumur hidup dari Majalah Billboard.
Mengenal lebih dekat campursari, berikut sejarah dan perjalanan genre musik yang dipopulerkan Didi Kempot hingga akhirnya masyhur di kalangan anak muda.
Dikutip dari Tesis ‘Komodifikasi dan popularisasi Musik Campursari: Seni tradisi Jawa dalam bayang-bayang kapitalisme global’ di laman Repository Universitas Gadjah Mada (UGM), campursari merupakan campuran musik asal Jawa, karawitan dengan aliran-aliran baru yang kemudian sari-sarinya diinternalisasi dan dipadukan hingga lahir genre baru.