kievskiy.org

Dari Tumpukan Sampah Liar, Seniman Asal Bandung Gelar Pertunjukan Seni

Aksi Taufik Ivan Irwansyah Hidayatulloh, mahasiswa ISI Yogyakarta yang melakukan pertunjukan seni di tumpukan sampah.
Aksi Taufik Ivan Irwansyah Hidayatulloh, mahasiswa ISI Yogyakarta yang melakukan pertunjukan seni di tumpukan sampah. /Pikiran Rakyat/Hendro Susilo Husodo

PIKIRAN RAKYAT - Aksi pria berambut panjang yang mengenakan kemeja putih dan sarung berwarna gelap menarik perhatian sejumlah orang di Jalan Cibiru Beet, Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Pria itu bernama Taufik Ivan Irwansyah Hidayatulloh, umurnya 23 tahun.

Ivan, begitu dia biasa disapa, membuat instalasi di tumpukan sampah, dengan menyertakan kalimat bersayap: "Bismillah. Telah rusak alam kami". Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu juga menanam pohon di antara gundukan sampah liar di pinggir jalan.

Beberapa pengendara motor yang lewat berhenti, bertanya, apa yang dilakukan olehnya. Ivan menjawab sedang menampilkan seni. Ivan ditanya lagi, di mana seninya? Pembersihan lingkungan, jawabannya, lugas dia berkata kepada pengendara motor tersebut.

Baca Juga: Mengaku Lapar, Instalasi Seni Pisang yang Dilakban Karya Maurizio Cattelan Dimakan Mahasiswa Korea Selatan

Pertunjukan seni jalanan seperti itu dilakukan Ivan seorang diri selama tiga hari ke belakang. Sebagai seniman, dia spontan melakukan aksi tersebut setelah kaget begitu pulang mudik ke kampung halamannya mendapati banyak titik sampah liar di pinggiran jalan.

"Peformance ini jadi proyek seni saya, judulnya Instalasi Tumbuh. Ini seni menamam pohon, saya membawa 40 batang pohon untuk ditanam di tumpukan sampah. Saya juga melakukan pembersihan, membuat instalasi dari tumpukan sampah," kata Ivan pada Rabu, 3 Mei 2023.

Dia tak menghitung ada berapa titik sampah yang dapat menjadi media untuk menampilkan pertunjukan seninya. Meski begitu, Ivan yang berjalan dari kampung ke kampung di Desa Cileunyi Wetan sejauh sekitar lima kilometer mengaku menjumpai banyak titik sampah liar.

"Selain di tumpukan sampah, lokasi penanaman pohon juga difokuskan di daerah yang jadi sumber air. Soalnya, di daerah atas itu ada kasus masyarakat beli air di daerah hilir. Ini kan ironi, daerah hulu yang seharusnya itu banyak sumber air tapi malah langka," katanya.

Baca Juga: Karya Seniman Indonesia Dihapus dari Pameran Seni di Jerman, Diduga Karena Israel

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat