kievskiy.org

Buntut Masalah di Malaysia, The 1975 Dituntut Rp40 Miliar

Band The 1975.
Band The 1975. /Spotify/The 1975

PIKIRAN RAKYAT - Future Sound Asia, penyelenggara acara Good Vibes Festival melayangkan tuntutan kepada The 1975 buntut masalah di Malaysia.

Tuntutan tersebut diajukan atas kerugian finansial, pelanggaran perjanjian kontrak, merusak drone, meludah di panggung, mengkritik aturan LGBT di Malaysia, dan berciuman sesama jenis.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam laman Malaymail, Godd Vibes Festival terpaksa dihentikan. David Mathew dari Stevan Thiru dan Sudhar Partnership mengatakan bahwa firma tersebut sudah mengirimkan surat tuntutan secara resmi ke The 1975 pada Senin, 7 Agustus 2023.

Dalam surat tersebut, Future Sound Asia meminta The 1975 mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab membayar kerugian finansial Rp40 miliar. Mereka memberikan waktu hingga tujuh hari.

Baca Juga: Sebelum Diboikot Malaysia, Matty Healy Vokalis The 1975 Pernah Berulah di Korea Selatan

Sementara itu, surat tuntutan tersebut dibuat sesuai dengan ketentuan English Practice Direction Pre-Action Conduct and Protocol yang merupakan dari English Civil Procedure Rules.

Diketahui, Good Vibes Festival harus dibatalkan imbas dari aksi The 1975 berciuman sesama jenis di panggung. Future Sound Asia menyebut acara hari kedua dan ketiga festival musik itu tidak digelar dan menyebabkan kerugian besar bagi promotor.

Alhasil, pihak mereka harus melakukan pengembalian dana atau refund tiket ke para penonton karena pembatalan tersebut.

Kontroversi The 1975 di Malaysia

Pemerintah Malaysia menghentikan konser musik band pop rock Inggris, The 1975, ketika tampil di Kuala Lumpur, Malaysia. Hal tersebut karena The 1975 melanggar Undang Undang Anti LGBT yang berlaku di Malaysia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat