kievskiy.org

Ayah Mirna Salihin Ancam Laporkan Netflix, Alami Kerugian Gegara Film Dokumenter Ice Cold

Ilustrasi film dokumenter Ice Cold tentang kasus kopi sianida Jessica Wongso dan Mirna di Netflix.
Ilustrasi film dokumenter Ice Cold tentang kasus kopi sianida Jessica Wongso dan Mirna di Netflix. /Instagram @netflixid Instagram @netflixid

PIKIRAN RAKYAT - Ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin berencana akan melaporkan layanan film streaming, Netflix, buntut tayangan film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso.

Edi Darmawan Salihin merasa tertipu oleh Netflix setelah melibatkannya dalam film dokumenter tersebut. Dia merasa film itu telah memutar balikkan fakta.

"Saya dan Sandy (kembaran Mirna Salihin) dari Jerman sudah rencana sewa lawyer melaporkan semacam kerugian gitu, ya itu urusan dia ya," tutur Edi Darmawan Salihin.

Edi Darmawan Salihin meminta publik agar tidak meributkan masalah kematian Mirna. Dia meyakini bahwa Jessica Wongso merupakan sosok yang telah membunuh Mirna menggunakan racun sianida.

"Sudahilah persoalan ini, kita ribut nggak ada gunanya. Om yakinkan dengan nyawa om bahwa yang bunuh itu Jessica pakai racun, itu saja," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam kanal YouTube Intens Investigasi, dilihat Rabu, 11 Oktober 2023.

Baca Juga: Gigi Hadid Prihatin Banyak Anak yang Terdampak Konflik Israel-Palestina: Nyawa Orang Tak Berdosa Jadi Korban

Ayah Mirna: Jangan Percaya Netflix

Edi Darmawan Salihin mengklaim bahwa wawancara yang digunakan dalam film dokumenter tersebut telah diputarbalikkan dan tidak mencerminkan kenyataan sebenarnya. Dia merasa telah ditipu oleh Netflix dan sutradara film tersebut, Rob Sixsmith.

"Pertama, saya mau menjelaskan soal yang kelihatan mungkin saya arogan, saya salah. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya dan benar-benar saya izin untuk memberikan penjelasan yang jelas sekali supaya netizen dan warga Indonesia tidak terkecoh oleh Netflix," kata Edi Darmawan Salihin dalam wawancara eksklusif bersama Karni Ilyas.

Ayah Mirna itu menegaskan bahwa isi film dokumenter tidak sesuai dengan kenyataan, dan dia khawatir bahwa ini akan mempengaruhi opini masyarakat. Oleh karena itu, dia mendesak masyarakat untuk tidak menonton film tersebut dan memandangnya sebagai sumber informasi yang tidak akurat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat