kievskiy.org

Delapan Tahun Noah Berkarya, Ariel: Kami Masih Lapar Ilmu

Tangkapan layar live streaming #Noaheightniversary.
Tangkapan layar live streaming #Noaheightniversary. /Youtube Noah Official

PIKIRAN RAKYAT - Perjalanan band Noah di industri musik Indonesia berjalan satu windu.

Sejak mengibarkan nama Noah, band yang kini diawaki Ariel (vokal), Lukman (gitar), dan David (keyboard) telah melahirkan empat album yakni Seperti Seharusnya (2012), Second Chance (2014), Sings Legends (2016), dan Keterkaitan Keterikatan (2019). 

Pada jumpa wartawan via Zoom, Rabu, 16 September 2020, Ariel dkk mengungkapkan banyak cerita di balik perjalanan Noah.
 
 
Masa ketika mereka jenuh, sempat berada di titik terendah, dan mimpi yang ingin mereka wujudkan. 
 
"Sejauh ini selagi kami masih membicarakan masa depan dan masih ada yang kami cari, ini masih ampuh untuk mengatasi kejenuhan selama 8 tahun bareng. Jadi kami harus cari tantangan baru terus," ungkap Ariel.
 
Ariel menyebutkan, selama delapan tahun bersama, Noah pernah berada di titik terendah beberapa kali. Salah satunya ketika ditinggal gitaris Uki. 
 
 
Selain itu saat bikin album Keterkaitan Keterikatan. Mereka merasa karya yang dihasilkan enggak ada perubahan. Untuk itulah proses pembuatan album ini sampai tiga tahun.
 
"Kalau dengar hasil rekaman sendiri puas, tapi saat didengarkan dan dibandingkan dengan karya musisi lain, kayak Coldplay kok masih kurang ya. Kami masih lapar ilmu karena ingin bisa bikin karya yang sama dengan musisi internasional," kata Ariel. 
 
Sebagai band, kata Ariel, perjalanan Noah di dunia musik masih panjang. Mereka masih terus mempelajari, kenapa pertunjukkan band-band lain bisa lebih keren dan memuaskan. Begitu juga dengan produksi album yang mumpuni. Ini memotivasi Noah untuk terus berkarya.
 
 
"Selama delapan tahun ini banyak banget adaptasi yang kami lakukan. Pokoknya kami harus terus bikin tone sound yang up to date," ujar Ariel. 
 
David menambahkan, saat ini kalau tampil Noah fokus dengan riders yang berkaitan dengan teknis. Mereka meningkatkan alat audio dan kelengkapan panggung. 
 
"Kami ingin penonton bisa merasakan pengalaman mendengarkan lagu Noah seperti di CD tapi dengan visual yang bagus," ucap David.
 
 
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas karya adalah dengan merilis album Keterkaitan Keterikatan dalam bentuk vinyl (piringan hitam). Untuk saat ini, label Musica Studios mencetak seribu keping edisi reguler vinyl album Keterkaitan Keterikatan. 
 
"Kualitas audio terbaik itu di piringan hitam. Ini alasan kami merilis vinyl. Album dalam bentuk vinyl ini menggambarkan sesuatu yang ultimate," ucap Lukman. 
 
Produser Musica Studios Indrawati Widjaja mengatakan, selama delapan tahun Noah tetap perfeksionis dan inovatif. Mereka juga loyal dengan Musica Studios.
 
"Saya kenal mereka sejak 20 tahun yang lalu, mereka enggak berubah. Pesannya, jangan lama-lama kalau produksi karya baru," kata Indrawati.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat