PIKIRAN RAKYAT - Kasus perundungan atau bullying yang menjerat anak Vincent Rompies sampai saat ini masih terus diselidiki Polisi. Tidak hanya itu, Kemendikbudristek pun turun tangan terkait kasus yang terjadi di Binus tersebut.
Di tengah riuhnya kasus yang terjadi, pernyataan-pernyataan lawas Vincent Rompies mengenai bullying dan anaknya pun kembali menjadi sorotan. Salah satunya, kala dia bercerita kepada psikolog anak, Seto Mulyadi alias Kak Seto.
Meski videonya sudah tayang dua tahun lalu, tetapi banyak yang kembali membicarakannya karena ungkapan Vincent Rompies terkait kekhawatirannya soal sang anak sulung. Apalagi, kala itu sang anak mulai memasuki dunia SMA.
"Ini ketakutan saya ketika anak saya ini udah 1 SMA. Kok kayaknya komunikasinya mulai kadang-kadang nih anak ngeyel banget," katanya, 15 Oktober 2021.
"Saya kasih kebebasan, kayak nentuin sekolah offline/online. Ini kan minggu depan sekolahnya rencana ada sekolah offline/online, itu yang teman-teman dia orangtuanya pada 'kamu harus online, kamu harus offline'. Sedangkan kita, saya sama istri saya, terserah kamu gimana cuman kita kasih pertimbangannya nih kalau online gini gini gini gini kalau offline jadi gini-gini. Terserah," tutur Vincent Rompies menambahkan.
Suka Membantah
Vincent Rompies pun mengaku bingung harus bagaimana menghadapi sang putra sulung. Sebab, komunikasi di antara mereka juga cukup sulit terbangun.
"Mungkin karena lagi ABG, hormonnya, enggak tahu juga harus bagaimana. Jadi Komunikasi itu jadi agak ini nih," ujarnya.
Vincent Rompies juga bercerita bahwa sang anak kerap membantah ucapan orangtuanya. Selain itu, anak sulungnya tidak bisa menentukan sikap meski sudah diberi kebebasan.
"Ini anak saya jadi lawyer kali, bantah mulu. Ada aja itu," katanya.