kievskiy.org

Roundup: Keluarga Vina Cirebon Masih Berharap 3 Pelaku Pembunuhan Keji Bisa Diadili Meski Sudah 8 Tahun

Poster film Vina Sebelum 7 Hari yang diangkat dari kisah nyata kasus Vina di Cirebon.
Poster film Vina Sebelum 7 Hari yang diangkat dari kisah nyata kasus Vina di Cirebon. /YouTube/Cinepolis Indonesia YouTube/Cinepolis Indonesia

PIKIRAN RAKYAT – Kasus pembunuhan Vina Cirebon tahun 2016 kembali menyeruak setelah delapan tahun berlalu buntut ramainya film biopik VINA: Sebelum 7 Hari karya Anggy Umbara. Film horor tersebut mendapatkan kritik pedas dari berbagai pihak karena dianggap tidak menghormati korban pemerkosaan dan pembunuhan, apalagi sutradara menampilkan adegan kekerasan yang dialami korban secara terang-terangan.

Namun seiring ramainya kasus Vina Cirebon dibicarakan lagi, dan film tersebut mendapatkan kritik, pihak keluarga secara sadar mengizinkan PH film membuat film VINA: Sebelum 7 Hari. Pihak keluarga berharap kasus Vina yang masih belum tuntas bisa dituntaskan.

Marlina, kakak kandung Vina Cirebon mengungkapkan bahwa masih ada tiga pelaku yang buron selama 8 tahun. Polisi terbukti tidak bisa menangkap dan membuat tiga pelaku yang tersisa untuk diadili.

Adapun tiga pelaku tersebut adalah Egi, Andi, dan Dani. Egi tak lain adalah otak pembunuhan yang merencanakan aksi keji tersebut kepada gadis 16 tahun, dan pacarnya, Rizky alias Eky.

Baca Juga: Kasus Vina Cirebon: Para Pelaku Sudah Merencanakan Aksi Kejinya, Terungkap Lewat Percakapan di HP

"Alesannya biar lebih banyak doa buat adik saya, yang kedua biar ketiga pelakunya biar diperjelas lagi. Kalau gak ada film ini tenggelam, hilang,” ucap Marlina.

Kakak kandung Vina mengaku sempat enggan memberi izin kepada PH film untuk memfilmkan kisah pilu adiknya. Bahkan keluarga sudah dibujuk selama 4 kali, dan di titik akhir mereka akhirnya memberikan izin.

“PH datang ke rumah tahun 2023. Mereka tertarik mau bikin film, saya kaget, bingung, campur aduk. Kalau saya dari awal sudah nolak, kalau saya pribadi saya gak setuju karena membuka luka lagi,” ujar Marlina.

“Kasihan kayak ibu, nenek, jadi gak setuju. Di pertemuan ketiga atau keempat baru saya kasih keputusan, dan rundingan dulu,” katanya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat