kievskiy.org

Hotman Paris Tolak Tapera: Potong Gaji 50 Tahun Tidak Cukup Beli Rumah!

Pengacara kondang, Hotman Paris.
Pengacara kondang, Hotman Paris. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin

PIKIRAN RAKYAT - Polemik kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) turut disorot pengacara sekaligus artis kondang, Hotman Paris. Menurutnya, kebijakan ini masih belum matang dikaji dan berpotensi jadi kebijakan yang sia-sia.

Terlebih saat melihat simulasi pemotongan gaji tiga persen untuk iuran Tapera, gaji sebesar apapun tidak akan cukup untuk membeli rumah.

Pada unggahannya di Instagram, Hotman Paris mencantumkan simulasi gaji sebesar Rp5 juta hingga Rp25 juta dengan tenor pemotongan gaji hingga 50 tahun.

Pekerja dengan gaji Rp5 juta diperkirakan hanya bisa mengumpulkan Rp90 juta, bila gajinya dipotong sebesar Rp150 ribu untuk iuran Tapera setelah 50 tahun.

Sementara, pekerja dengan gaji Rp25 juta baru bisa mengumpulkan Rp450 juta, bila gajinya dipotong sebesar Rp750 ribu untuk iuran Tapera setelah 50 tahun.

Melihat simulasi ini, Hotman Paris beranggapan potongan tiga persen untuk iuran Tapera selama 50 tahun tak akan cukup untuk membeli rumah. Untuk itu, Hotman Paris pun meminta pemerintah untuk membatalkan kebijakan Tapera.

"Potong gaji 50 tahun tidak cukup beli rumah! Hotman 911 minta batalkan Tapera," ujar Hotman Paris.

Sejumlah netizen pun sepakat dengan pandangan Hotman Paris, karena merasa kebijakan iuran Tapera ini hanya akan menyengsarakan rakyat.

"Batalkan program TAPERA karena belum ada kepastian sistemnya seperti apa, apakah nanti ada pengawalan ketat, bagaimana audit nya, orang-orang yang mengurus dana TAPERA memiliki nilai kejujuran, Moralitas, Integritas. Karena sedikit sekali orang yang bekerja dengan jujur, tapi orang pinter itu banyak. Alangkah indahnya jika TAPERA di Batalkan saja. Pemerintah fokus pada penyedia lapangan kerja. Semakin mudah mencari lapangan kerja semakin mudah orang punya rumah dari hasil gajinya, itu lebih baik," kata salah satu netizen di kolom komentar.

"BATALKAN.... Mending buat bayar kontrakan/kos.daripada nunggu 50 tahun.dan itupun kalau nggak keduluan di korupsi sama pengelolanya," timpal akun lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat