kievskiy.org

Menteri PUPR Nyesel Buat Rakyat Murka Soal Tapera, Apakah Program Batal?

Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. /Antara/ICom/AM IMF-WBG/Puspa Perwitasari

PIKIRAN RAKYAT - Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengaku amat menyesal telah membuat masyarakat marah gara-gara Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Apakah kebijakan ini lantas dibatalkan oleh pemerintah?

Menanggapi respons keras dan kontra dari rakyat, Menteri Basuki yang juga menjabat Ketua Komite BP Tapera mengungkapkan sesal yang mendalam.

"Dengan kemarahan ini saya pikir saya nyesel betul," katanya, usai Rapat Kerja di Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Jumat, 7 Juni 2024.

Basuki menjelaskan, pemerintah sejatinya sudah punya program yang secara khusus menyasar target kebutuhan rumah masyarakat, yaitu Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Dana yang digelontorkan, imbuhnya, mencapai Rp105 triliun dari APBN. Ia lantas membandingkan dengan hasil dana iuran Tapera jika program ini berhasil dijalankan.

"Harus diketahui APBN sampai sekarang ini sudah Rp105 triliun dikucurkan untuk FLPP, untuk subsidi bunga. Sedangkan kalau untuk Tapera ini mungkin dalam 10 tahun bisa terkumpul Rp50 triliun," ujar Basuki.

Baca Juga: Manuver Jokowi di Akhir Masa Jabatan, Prabowo Bakal Kelimpungan?

Menurut Basuki, sebenarnya negara memang tak perlu terburu-buru mengesahkan aturan Tapera. Meski, penyusunan kebijakannya telah dimulai sejak tahun 2016.

Dalam prosesnya, kata Basuki, ia Bersama Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menunaikan pengecekan kredibilitas, sehingga iuran Tapera ini ditunda hingga 2027.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat