PIKIRAN RAKYAT - Nikita Mirzani ikut bereaksi atas majunya komika Marshel Widianto dalam bursa Pilkada 2024 Tangerang Selatan (Tangsel). Disampaikan ibu tiga anak itu, dipilihnya Marshel Widianto sebagai calon wakil walikota Tangsel merupakan hal yang kurang tepat.
Terlebih Marshel Widianto dikenal sebagai komika yang bermasalah dan minim prestasi di bidang politik. Hal ini disampaikan Nikita Mirzani di akun Instagramnya.
“Calon Wakil Walikota Tangerang Marshel Widianto haaaah, ok kita bahas jangan dipilih guys! Untung gua udah Jaksel KTP-nya kalau Tangsel Marshel nggak akan gua pilih,” kata Nikita Mirzani.
Meski mengkritik Marshel Widianto secara pedas, Nikita Mirzani menegaskan dirinya tidak punya masalah pribadi dengan Marshel. Namun, sebagai orang yang pernah tinggal di Tangerang Selatan, Nikita merasa berhak menyampaikan pendapatnya.
“Jujur gua enggak punya masalah sama yang namanya Marshel Widianto, tapi karena gua kecil dan besar di Tangerang Selatan gua harus ngomong untuk mengamankan warga Tangsel. Untung KTP gua udah JAKSEL, kalau enggak gua udah ngomong ke RT, RW, Kabupaten segala macam untuk tidak memilih Marshel Widianto,” ujar Nikita.
“Mohon maaf sebelumnya, yang kita tahu Marshel Widianto adalah seorang pelawak yang diambil sama bang Denny Cagur yang akhirnya bang Denny Cagur dikhianati oleh yang namanya Marshel Widianto,” ujar Nikita lagi.
Tak cuma mengungkit masalah Marshel Widianto mengkhianati Denny Cagur, Nikita Mirzani juga menyebut Marshel Widianto bukan orang yang disiplin dan sering melakukan gimmick.
Nikita Mirzani pun berharap setelah penjelasannya ini, partai yang mengusung Marshel Widianto bisa menarik keputusannya memilih sang komika.
Deretan Masalah Marshel Widianto
Banyak yang tidak setuju karena melihat rekam jejak pekerjaannya di industri hiburan yang tak beres. Bahkan publik menyoroti sikap Marshel Widianto yang nirempati kepada kaum yang sedang kesusahan.
Publik menolak lupa tentang sikap Marshel Widianto yang membuat konten nirempati untuk mengolok-olok para pengungsi Rohingya. Marshel Widianto juga menyertakan komentar palsu sebuah organisasi besar untuk dijadikan konten.