kievskiy.org

Bioskop Perlahan Dibuka, Menuju Masa Keemasan Film Indonesia

Penyemprotan disinfektan sebelum pengunjung memasuki area bioskop di Kota Cinema Mall, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis 5 November 2020.
Penyemprotan disinfektan sebelum pengunjung memasuki area bioskop di Kota Cinema Mall, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis 5 November 2020. /Antara/Fakhri Hermansyah

PIKIRAN RAKYAT - Sineas sekaligus Ketua Komite Seleksi Oscar Indonesia Garin Nugroho mengatakan, dibukanya bioskop secara bertahap bisa menjadi sinyal optimisme dan geliat industri film Indonesia.

"Kalau pandemi sudah menurun penyebarannya, lalu bioskop dibuka perlahan dan tidak jadi klaster Covid-19, Insha Allah tahun depan jadi buka lagi dan mendorong masa keemasan perfilman Indonesia lagi," kata Garin Nugroho, Selasa 10 November 2020.

Garin Nugroho memakai istilah "masa keemasan perfilman Indonesia" bukan tanpa alasan. Menurut data yang ia bagikan, pada 2019, jumlah penonton film di bioskop Indonesia mencapai 57 juta orang, dengan 140 film yang diseleksi mengikuti ajang ke-92 Academy Awards.

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang, Kiwil: Air Mata Kerinduan Terpancar Lewat Senyum dan Semangatmu

Adanya pandemi Covid-19 membuat film Indonesia yang diseleksi dan bersaing di ajang Oscar menurun drastis, mengingat salah satu persyaratannya adalah harus tayang di layar lebar.

"(Pandemi) Memang jadi kendala, mengapa cuma bisa jadi 50 film yang ikut seleksi. Memasuki masa pandemi membuat kita terbatas menonton film (di bioskop)," kata Garin Nugroho seperti dilaporkan Antara.

Membuka bioskop memang tak bisa semerta-merta dilakukan. Selain adanya pembatasan dan protokol ketat serta kekhawatiran penonton akan penyebaran virus, menurut Garin Nugroho, diperlukan film-film besar untuk kembali menarik minat menonton di layar perak saat ini.

Ketika disinggung tentang film-film yang tayang di layanan OTT (over the top), dia mengatakan, banyak syarat yang harus dipenuhi oleh film yang tayang di OTT untuk dapat mengikuti seleksi dan diikutkan ke ajang Academy Awards.

"Platform-platform baru bermunculan, ditambah dengan bioskop yang penontonnya terbatas. Maka, Oscar tahun ini mengalami gejala-gejala dan sistem baru yang menarik untuk dibaca," kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat