PIKIRAN RAKYAT - Indonesia menggencarkan program vaksinasi Covid-19 pada tahun 2021. Seiring berjalannya program vaksinasi, muncul pula beragam isu kontroversial yang mengiringinya.
Salah satunya adalah kabar yang sempat beredar, menyebut vaksin Covid-19 yang disuntikkan mengandung chip elektronik.
Kabar itu sempat membuat banyak orang enggan divaksinasi karena takut. Benarkah vaksin Covid-19 mengandung chip elektronik?
Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, menegaskan vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke tubuh manusia sama sekali tidak mengandung chip.
Baca Juga: Ribuan Pasien Isoman Meninggal, Wagub DKI Riza Patria Minta Warga Jakarta Saling Menolong
Amin menjelaskan, vaksin Covid-19 berbentuk cairan jernih yang hanya mengandung bahan aktif seperti protein dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk mengawetkan vaksin.
Bahan aktif yang terdapat di vaksin berfungsi untuk merangsang sistem kekebalan tubuh guna melawan virus penyebab penyakit.
"Vaksin di dalamnya jumlahnya kecil sekali sehingga untuk bisa disuntikkan dia harus berada dalam bentuk cairan," sebut Amin dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antaranews pada 21 Juli 2021.
Kandungan lain yang terdapat dalam vaksin adalah stabilizer untuk menjaga bahan aktif vaksin tidak mudah rusak.