kievskiy.org

Kisah Hidup Habibie Kembali Difilmkan

JAKARTA, (PR).- Sutradara Hanung Bramantyo kembali diperacaya untuk membuat film “Rudy Habibie “ produksi MD Pictures yang sebelumnya sukses membuat film Habibie dan Ainun. Untuk film kali ini, proses syuting lebih banyak dilakukan di Jerman. Film Rudy Habibie diangkat dari kisah perjalanan Presiden RI ke-3 BJ Habibie saat masih kecil yang tinggal di Parepare harus hijrah ke Gorontalo, Sulawesi Selatan karena masa penjajahan saat itu ia harus ikut menggungsi bersama ibu dan bapaknya. Hanung menceritakan, adegan-adegan dalam film ini riil seperti yang dialami Habibie. Namun ada juga yang ditambahkan untuk menyambungkan adegan. Salah satunya adalah adegan ayah Habibie salat bersama keluarga. "Adegan bapaknya salat itu mestinya bukan salat sama keluarga. Keluarga Pak Alwi itu banyak didatangi orang buat sowan. Karena beliau orang yang terpandang. Jadi tempat itu sering dipakai solat bersama kan memang rumah aslinya luas. Dan waktu itu sebetulnya ada Pak Soeharto karena ada pemberontakan RMS. Cuma kita mau buat itu lebih intim makanya kita bikin keluarga,” ungkap Hanung ditemui seusai menggelar jumpa pers bersama pemain Rudy Habibie di CGV Blitz, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat 24 Juni 2016. Menurut Hanung, perubahan adegan itu dilakukan atas persetujuan Habibie. Habibie terbuka dengan perubahan-perubahan itu mengingat hal itu dilakukan untuk menciptakan kronologi yang pas dan hasil yang lebih baik. "Meski beliau harus menjelaskan aslinya gini loh. Tapi beliau cukup mau melakukan itu. Yang penting adegannya memberikan inspirasi atau tidak pada penonton," kata Hanung. Habibie terus memantau pembuatan film ini. Sebelum dikirim ke Amerika untuk proses selanjutnya, Habibie selalu menunggui proses pembuatan film ini sampai waktu sahur. Hanung mengatakan, ada sekitar 20 persen dari film ini yang fiktif. Itu pun tidak benar-benar fiktif karena berdasar pada kejadian sebenarnya. "Ya ini film Rudy Habibie. Mana yang aslinya kan tidak bisa dipetakan satu satu. Jadi yang namanya film adalah kreasi. Semua adalah tafsir. Film adalah realitas yang diciptakan," tuturnya. Proses syuting film Rudy Habibie ini dikerjakan selama 30 hari di Achen, Jerman. Cukup sulit menghadirkan Jerman pada masa itu untuk proses syuting ini. Tim produksi juga harus menyesuaikan dengan cuaca Achen yang kadang bersalju, kadang tidak. "Ada gereja Achen yang masih asli. Cuma saat kita syuting sudah di renovasi. Jadi tidak bisa ambil eksterior," tutur Hanung.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat