AUCKLAND, (PR).- Teknologi kini semakin canggih saja. Jika sebelumnya drone atau pesawat tanpa awak hanya digunakan untuk kepentingan fotografi atau video, maka kini fungsinya bisa digunakan sebagai alat pengiriman. Domino's Pizza, sebuah perusahaan makanan cepat saji di Selandia Baru yang melakukan pengiriman pizza dengan menggunakan drone. Perusahaan ini bermaksud untuk menjadi perusahaan pertama di dunia yang menggunakan pengiriman melalui udara dengan tujuan untuk lebih menghemat waktu dan uang dalam segi pengirimannya. Beberapa perusahaan di dunia seperti Amazon.com, Google, ataupun perusahaan Alphabet, telah merencanakan untuk membuat sistem pengiriman menggunakan drone. Dan juga beberapa perusahaan penerbangan yang ada di Amerika Serikat, Britania Raya, Australia, dan Selandia Baru, kini tengah membuat peraturan perihal pengiriman udara yang akan dilakukan. Bulan lalu, beberapa perusahaan di Amerika Serikat, seperti 7-Eleven telah melakukan iklan pertamanya untuk mempublikasikan pengiriman oleh drone-kopi, donut, dan ayam sebagai percobaan pertamanya. Sedangkan Domino’s Pizza melakukan demonstrasinya dengan pengiriman Pizza di daerah Auckland, Selandia Baru, Kamis 25 Agustus 2016 dan mengklaim akan menjadi perusahaan pertama yang melakukan pengiriman dengan drone, paling telat tahun ini. "Hal itu bukanlah sesuatu yang tak mungkin. Ketika mesin seberat 2 ton mengangkat dan mengirim barang seberat 2 kilogram," ungkap CEO Domino’s Pizza, Don Meij. Dengan cuaca yang bagus, dan juga poplasi manusia yang hanya sekitar 4,4 juta penduduk, menjadikan Selandia Baru negara pertama yang memungkinkan utnuk melakukan rintisan mengenai pengiramn oleh drone ini. "Kebijakan dan hukum yang ada di negara kami juga memungkinkan untuk mengijinkan hal tersebut, karena ini berarti bahwa negara kami merupakan negara yang ideal untuk melakukan kemajuan di bidang transportasi tersebut," ungkap Menteri Transportasi Selandia Baru yang ditemui di Domino’s Pizza usai demonstrasi. Namun, menurut Philips Solaris selaku Direktur dari perusahaan drone, X-Craft Enterprise, menyatakan bahwa setelah dikeluarkannya peraturan mengenai drone, maka Domino’s Pizza selanjutnya harus menyiapkan pula perawatan untuk dronenya setiap waktu. Domino’s harus melakukan beberapa persiapan untuk mengatasi masalah-masalah yang nantinya akan muncul, “beberapa bahaya seperti, batas kekuatan dari drone, pergerakan dari kendaraan lainnya atau seperti anak-anak yang sedang bermain di taman bermain,” ungkap Solaris. Perusahan Domino’s dan 7-Eleven menggunakan drone buatan Amerika Serikat yang merupakan bagian dari perusahaan drone Australia. Domino’s menyebutkan bahawa ini merupakan kesempatan untuk mencoba kemampuan dari drone pengirim yang dibuat dari Australia, Jerman, Belgia, Prancis, Belanda, dan Jepang. Di Australia sendiri, pengiriman yang dilakukan oleh drone ini akan diberlakukan mulai bulan depan, dengan syarat drone setidaknya harus berada pada jarak 30 meter dari rumah pemesan. Sedangkan di Amerika Serikat, pemberlakukan pengiriman oleh drone akan diberlakukan mulai tanggal 29 Agustus 2016, tapi tidak melintasi batas negara atau orang yang banyak. (Nia Yuniati)***