kievskiy.org

Dewi Sandra Pertimbangkan Tiga Hal Soal Gaya Berhijab

SEJAK Dewi Sandra memutuskan berhijab, dia sudah menyadari tentang mana busana muslim yang nyaman dipakai dan tidak tanpa mengurangi esensi fungsi utamanya sebagai penutup aurat. Bahkan Dewi pun menjadi salah satu duta merek salah satu produk busana muslim ternama di Jakarta. ”Alhamdulillah, sejak mulai memutuskan berhijab, aku sudah memakai busana muslim yang nyaman dengan bahan yang aku sukai. Kebetulan, hari ini aku pakai busana yang disainernya Mbak Norma Hauri. Dia salah satu desainer yang menurut aku sangat memahami kebutuhan modest fashion dengan harga terjangkau dan desain yang selalu berinovasi dan tidak menghilangkan karakter perempuan,”ucap Dewi saat ditemui di butik Wardah di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu 4 September 2016. Menurutnya, sekarang dia semakin pandai mencari busana muslim yang harus dipakai. Seperti memadukan celananya yang ditutupi rok. ”Karena aku juga ingin belajar pakai rok. Sesuai dengan yang modest fashion dan apa yang dianjurkan Alquran dan hadist. Jadi, tidak keluar dari koridor muslim,” tuturnya. Dalam berbusana, Dewi lebih cenderung memilih warna-warna netral dan tidak mencolok. ”Warna-warna skin tone. Cokelat, putih, hitam yang tak terlalu mencolok. Aku hanya berharap wanita-wanita muslimah sekarang, dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi, tidak menjadi penghalang untuk kita beribadah dalam level yang berbeda yaitu dalam pakaian kita,”ujarnya. Soal bahan, ia tetap memilih katun sebagai rujukan utama karena nyaman dan mampu menjaga suhu tubuh tetap stabil. ”Aku pencinta katun. Apa pun yang adem. Jadi, kalau yang bilang pakai jilbab itu panas, sebenernya para desainer dan teman-temen yang memproduksi modest fashion sudah sangat paham bahan apa yang cocok untuk cuaca dan budaya kita,” ucapnya. Dewi pun punya kecenderungan megenakan busana tanpa banyak aksesori tambahan demi kenyamanan. Meski demikian, dia tetap memperhatikan kebutuhan acara utuk disesuaikan dengan gaya busananya. “Sangat tergantung tempat dan buat aku ‘less is more’. Bukan ‘less’ tidak pakai baju tapi ‘less’ tidak banyak perintilan atau peniti. Buat aku , semakin sedikit itu, semakin nyaman. Karena tujuan aku berhijab lilahitaala. Bukan untuk membuat hidup ribet tapi untuk menjalankan apa yang sudah dianjurkan agama yang sudah aku imani. Kalau itu akhirnya sulit, bagaimana mau menjalankan? Sementara agamaku tidak menyulitkan apapun. Allah sudah berikan perintah dan larangan dengan sangat mudah agar manusia bahagia dunia dan akhirat. Itu kepercayaanku.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat