SAPAAN akrab diberikan Iwan alias Lolo Silet kepada seseorang di pintu gerbang kios. Mereka berdua seperti sangat dekat satu sama lain. Sambil menghunuskan sebilah pisau lipat, Lolo pun mempersilakan tamunya duduk di kursi yang sudah disiapkan di hadapan cermin berukuran besar.
Obrolan hangat berlanjut seiring mulainya proses mencukur rambut. Bagi tukang cukur berdarah Garut itu, para pelanggannya sudah dianggap seperti sahabat, bahkan terlihat lebih dekat. Mereka saling melempar guyonan yang diakhiri gelak tawa orang-orang yang berada di sekitarnya.
Warga sekitar Jalan Kancra, Kota Bandung mengenal tempat cukur tersebut dengan sebutan Iwan Kancra Barbershop. Awalnya, para pelanggan tertarik ke sana hanya karena Lolo kerap menyuguhi sebotol minuman bersoda setiap kali bercukur. Ciri khas lainnya adalah cairan berbahan dasar alkohol yang menimbulkan sensasi dingin saat dioleskan di sekitar leher setelah dicukur.
Lama-kelamaan, keunikan itu berhasil menarik minat banyak orang. Tak terkecuali para public figure seperti musisi, pejabat pemerintah setempat, hingga para pemain Persib dan Pelita Bandung Raya. Meski tak lagi memberikan hadiah minuman bersoda secara cuma-cuma, pelayanan dan suasana di sana tetap dipertahankan selama hampir 27 tahun terakhir.
Barbershop punya nuansa hangat untuk lokasi mengobrol segala macam hal
Popularitas seperti tak memengaruhi Lolo untuk memperbarui pelayanan juga interior tempat cukurnya. ”Bukannya tidak mampu, saya hanya takut para pelanggan saya yang sudah sering ke sini malah kaget. Jadi, saya sengaja mempertahankan suasana seperti ini supaya pelanggan itu kembali,” katanya sambil mencukuri salah seorang pelanggan setianya.
”Ya, saya lebih suka suasananya tetap seperti ini seperti sejak pertama saya mencukur rambut di sini,” kata salah seorang pelanggan yang tengah mengantre, menyela perbincangan dengan Lolo.
Pelanggan yang lain jadi ikut menyumbang pendapat. ”Kadang di sini tuh sudah seperti tempat reuni. Suka bertemu teman masa kecil, gak disangkasangka,” kata pelanggan lain.