BERBICARA soal pelukis perempuan Paula Modersohn-Becker tak lepas dari emansipasi perempuan yang kini sudah merata di semua bidang kehidupan. Kaum hawa kini tak lagi dipandang sebelah mata, apalagi jika memang memiliki kelebihan khusus.
Meskipun demikian, hal itu baru terwujud pada abad ke-20. Sebelumnya, perempuan masih sering luput dari pandangan khalayak sekalipun punya talenta luar biasa.
Paula memang beruntung hidup di antara abad ke-19 dan 20, sehingga talentanya sebagai pelukis dikenang dan diakui dunia, termasuk kaum adam. Namun ada sejumlah pelukis atau seniman perempuan lain yang tak dikenal sebelum kemunculan Paula seperti, Louise Elisabeth Vigée Le Brun, Clara Peeters atau Artemisia Gentileschi.
Namun disamping era kehidupannya, Paula memang layak dikenal dunia dan muncul dalam google doodle, 8 Februari 2018, karena merupakan perintis aliran ekspresionisme. Bahkan keunikannya dalam memilih medium lukis, membuat karya-karya perempuan kelahiran Dresden, Jerman ini memiliki nilai materil dan imateril yang tinggi.
Memang tak semahal lukisan Salvator Mundi karya Leonardo Da Vinci, namun lukisan karya Paula pun bukanlah lukisan murah. Tak hanya lukisan aslinya yang kini disimpan di beberapa museum dan rumah lelang seni Jerman, namun lukisan replikanya pun bisa mencapai harga puluhan juta rupiah.
Sebut saja replika lukisan Paula yang berjudul "Kehidupan dengan Patung-patung Porselen". Di laman artisoo.com, harga normalnya mencapai 721 Dolar AS atau Rp 9,8 juta untuk ukuran terkecil hingga Rp 37 juta yang terbesar.
Di Rumah Lelang Seni lempertz, Köln, Jerman, lukisan berjudul "Anak dengan Buah" menjadi karya Paula paling mahal. Dengan penawaran terendah 180.000 euro jika dilelang, kolektor bisa membawa pulang lukisan tersebut langsung seharga 390.400 euro.
Padahal, lukisan-lukisan di rumah seni tersebut masih belum terbilang karya terbaik Paula. Bisa dibayangkan tentunya harga lukisan terbaik Paula yang kini berada di tangan kolektor atau pihak-pihak terkait lain.
