BANYAK orang ingin tubuhnya lebih bugar tetapi kesulitan berolah raga karena merasa tidak memiliki waktu. Ada pula yang ingin bertubuh ramping dan indah, jauh dari gumpalan lemak. Akan tetapi, sekadar menurunkan berat badan belum tentu jadi solusi. Kesehatan tubuh lebih penting agar dapat menunjang hidup berkualitas.
Rata-rata orang mengeluhkan bentuk tubuhnya yang tidak ideal, terutama perut yang buncit karena kehadiran lemak membandel (lemak visceral). Jika dibiarkan, lemak jahat ini dapat memicu datangnya penyakit kronis.
Lemak visceral bukanlah lemak di bawah kulit, tetapi lemak yang terletak di dalam rongga perut yang merupakan bantalan di antara organ-organ perut.
Menurut Direktur Curves Indonesia Yenni Djajalaksana, masyarakat tidak bisa lepas dari kesibukan, baik di pekerjaan maupun di rumah tangga. Akibatnya, mereka kekurangan waktu untuk olah raga, juga istirahat. Hal itu kemudian memicu stres berlebih. Belum lagi dengan gaya hidup masyarakat yang terimbas popularitas wisata kuliner yang lantas menjadi kebiasaan untuk mengonsumsi makanan dengan komposisi tidak sehat, dengan porsi besar.
”Akhirnya, tubuh menjadi kurang sehat karena asupan makanan tidak seimbang. Ditambah dengan tidak rutin berolah raga, membuat penyakit kronis bermunculan. Tak hanya diderita orang lanjut usia, tetapi juga kalangan usia muda,” ujar Yenni ketika ditemui di Pusat Kebugaran Curves, Jalan Surya Sumantri Nomor 76, Bandung, beberap awaktu lalu.
Ia menyebutkan, penyakit kronis yang seakan-akan jadi ”tren” antara lain kolesterol tinggi, serangan jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kanker. Cara menghindarinya melalui dua cara, mengatur asupan makanan dan rutin berolah raga.
Kebanyakan masyarakat mengandalkan satu jenis olah raga, biasanya yang bersifat latihan kardiovaskular. Padahal, cara terbaik dan termudah untuk mengurangi lemak visceral adalah dengan latihan kekuatan otot (strength training/menggunakan alat) atau mengombinasikannya.
”Mitos yang dipercayai banyak orang, sit up dapat mengurangi ukuran perut itu tidak sepenuhnya benar karena hanya dapat memperkuat otot abdomen atau perut, tetapi tidak dapat mengurangi lemak visceral. Latihan kardiovaskular seperti aerobik, berlari, dan berenang tidak dapat sepenuhnya memerangi lemak visceral dengan mudah. Oleh karena itu, latihan kekuatan otot sangat penting, terutama ketika usia bertambah,” tutur Yenni.
Jika seseorang diet ketat tetapi tidak berolah raga teratur, yang terjadi penurunan metabolisme tubuh yang berlebihan karena kurangnya asupan makanan. Ketika ia kembali makan pada kondisi normal sebelum berdiet, metabolisme tubuh yang sudah memburuk membuat ia cepat gemuk dan bisa lebih gemuk dari sebelum berdiet karena rendahnya kemampuan tubuh membakar kalori. Ini yang dikenal dengan diet yoyo.