PURWAKARTA memiliki keindahan alam dan kebudayaan masyarakat yang unik. Keunggulan tersebut diakui salah satu produsen film nasional menjadi pertimbangannya untuk membuat lanjutan film layar lebar berjudul "Preman Pensiun" yang tengah tayang di bioskop saat ini.
Rencana tersebut diakui Taufik Rachman dari bagian promosi film tersebut. "Purwakarta yang kita tahu itu daerah budaya. Film Preman Pensiun itu mengangkat budaya," katanya saat acara nonton bareng film Preman Pensiun di Purwakarta, Rabu, 23 Januari 2019.
Kebudayaan masyarakat setempat dinilai cocok dengan karakteristik film tersebut. Kolaborasi keduanya diharapkan bisa melestarikan kebudayaan tradisional masyarakat Jawa Barat khususnya Kabupaten Purwakarta melalui film layar lebar.
Selain itu, lokasi-lokasi yang menjadi ikon daerah setempat juga dipastikan terangkat. Sehingga, kemunculannya di layar lebar akan mempromosikan lokasi tersebut dan menarik kunjungan wisatawan dari luar daerah.
Para pemegang kebijakan di perusahaan pembuat film tersebut diakui belum memutuskan lokasi pembuatan film selanjutnya. Apabila sudah bisa dipastikan, masyarakat lokal kemungkinan diikutsertakan beradu peran bersama para pemeran utama.
"Pemeran utama tidak akan bertambah, itu-itu saja. Kecuali untuk pemeran tambahan atau pemain pendukung bisa melibatkan masyarakat lokal," kata Taufik. Apalagi, dalam proses pengambilan gambar selama ini, sutradara Aris Nugraha diketahui kerap mengambil pemain dadakan.
"Bisa saja dia mengambil pemeran profesional. Tapi ciri khas film ini mengambil orang yang tidak terkenal, orang-orang jalanan diangkat ke bioskop," katanya menambahkan. Kesempatan itu menurutnya bisa menjadi jalan bagi aktor lokal untuk berkiprah di industri perfilman Indonesia.
Selain Purwakarta, Taufik menyebutkan daerah lain yang dipertimbangkan ialah Kabupaten Garut. Keputusan daerah yang akan dipilih tidak hanya tergantung keputusan perusahaan film tapi juga dukungan pemerintah daerah masing-masing untuk bekerja sama.