kievskiy.org

Tapak Tilas Kehidupan Inggit Garnasih

Tapak Tilas Kehidupan Inggit Garnasih.*/SATIRA YUDATAMA/PR
Tapak Tilas Kehidupan Inggit Garnasih.*/SATIRA YUDATAMA/PR

PEREMPUAN dengan dandanan mirip Inggit Garnasih, laki-laki berkostum menyerupai Soekano, serta seorang fotografer berpakaian serba putih menyuguhkan penampilan di tugu persimpangan Jalan Otista dengan Astanaanyar, Kota Bandung, Jumat, 1 Februari 2019.

Berperan sebagai Inggit Garnasih, Maudy Widitya menampilkan dramatic reading atas buku  "Kuantar ke Gerbang: Kisah Cinta Ibu Inggit dengan Bung Karno" karya Ramadhan KH. Anggha Nugraha yang memerankan tokoh Soekarno menyuguhkan tarian dengan struktur gerakan sesuai isi cerita. Khairizal Maris bertindak sebagai fotografer, memotret setiap adegan penampilan Maudy, dan Anggha. 

Aktivitas mereka tampak memancing penasaran pedagang, pengendara, dan pejalan kaki di sekitar lokasi. Beberapa pengendara yang sedang melintas  sempat berhenti guna mencari jawaban atas penasarannya.

Kombinasi penampilan Maudy, Anggha, dan Khairizal membentuk kemasan menyerupai performance art, terkemas dengan judul "Dramaphotdance 8 Hours Non-Stop" persembahan Kelompok Anak Rakyat, berlangsung pada Jumat, 1 Februari 2019. Mereka tampil selama delapan jam, bergerak ke sejumlah lokasi di wilayah Kota Bandung, berakhir di  Balai RW 5 sekaligus Sakola Rajat Iboe Inggit Garnasih, Jalan Liogenteng, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar.

Pertunjukan dimulai dari Makam Ibu Inggit Garnasih, memvisualisasikan bagian cerita saat Sanusi (suami pertama Inggit Garnasih) meninggal. Sebelum sampai di Balai RW 5 Kelurahan Nyengseret, para penampil bergerak ke Jalan Braga, Gedung Indonesia Menggugat, tugu persimpangan Jalan Otista, Pasar Astanaanyar.

Setiap lokasi berkaitan dengan perjalanan kehidupan Inggit Garnasih, membangun serangkaian narasi yang dapat membangkitkan ingatan publik atas figur bersangkutan. 

Di Gedung Indonesia Menggungat, penampil menyuguhkan adegan yang menggambarkan situasi Inggit yang mendampingi Soekarno ketika menjalani persidangan atas tuduhan menggulingkan pemerintahan Hindia Belanda.  Maudy membacakan bagian cerita dari adegan itu dengan menerapkan intonasi, dan artikulasi penuh dinamika.

Anggha memeragakan serangkaian gerakan dengan membubuhkan ungkapan emosi begitu tebal, mengutakan pancaran efek dramatis.  Sementara itu, Khairizal terus bergerak ke berbagai sisi guna beroleh foto terbaik. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat