kievskiy.org

Mitos Nian, Angpau, Kue Keranjang, hingga Lampion dalam Pernik Imlek

Lampion Imlek/ANTARA FOTO
Lampion Imlek/ANTARA FOTO

NUANSA Imlek atau Chinese New Year mulai terlihat di berbagai sudut kota, terutama di pusat-pusat pertokoan dan perbelanjaan. Di pintu masuk, lampion merah dan aneka kaligrafi Cina tertempel rapi. Menarik dan sedap dipandang mata. 

Imlek merupakan ritual tahunan yang dinanti-nanti oleh kaum Tionghoa. Para pengurus kelenteng di sana-sini sibuk membersihkan dan menyucikan patung dewa yang ada di dalam kelenteng  sebelum perayaan Imlek, yang jatuh pada tanggal 24 bulan 12 dalam penanggalan Tionghoa.

Rumah-rumah di pecinan juga melakukan ritual yang sama, membersihkan rumah mereka, mengecat, dan memberi ornamen yang didominasi warna merah.  

Berikut ini serba-serbi Imlek yang dirangkum dari laporan PR selama satu dekade

Ritual hari H Imlek

Perayaan yang juga dikenal dengan Sin Tjia dilakukan para petani di Tiongkok. Semacam pesta menyambut musim semi. 

Pada perayaan Imlek, segala bentuk persembahannya terdiri atas berbagai jenis makanan dan buah-buahan. Idealnya, pada setiap acara sembahyang Imlek disajikan minimal 12 macam masakan dan 12 macam kue yang mewakili lambang-lambang shio yang berjumlah 12. 

Agar kehidupan pada tahun mendatang menjadi lebih manis, kue-kue yang dihidangkan rasanya dominan manis. Seperti kue lapis sebagai perlambang rezeki, kue mangkok sebagai perlambang usaha yang mekar dan berkembang, dan kue keranjang. Selain itu, dihidangkan pula permen dan kuaci.

Untuk buah-buahan, buah yang wajib adalah jeruk kuning besar, jeruk kuning kecil (cili), dan apel merah besar. Jeruk kuning perlambang kemakmuran, sedangkan apel merah besar perlambang kejayaan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat