kievskiy.org

Upaya Odesa Mencerdaskan Anak-anak Kecamatan Cimenyan

SENIMAN Boy Worang memberikan motivasi dan pelatihan karakter kepada anak-anak warga Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, pada kegiatan Sekolah Sabtu Minggu (Samin), Minggu 30 Juni 2019.*/ RETNO HERIYANTO/PR
SENIMAN Boy Worang memberikan motivasi dan pelatihan karakter kepada anak-anak warga Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, pada kegiatan Sekolah Sabtu Minggu (Samin), Minggu 30 Juni 2019.*/ RETNO HERIYANTO/PR

SOREANG,(PR).- Anak-anak di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung belum sepenuhnya merasakan pendidikan yang layak. Rendahnya tingkat perekonomian masyarakat Cimenyan berdampak pada tatanan kehidupan sosial masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan Bandung Utara itu.

“Memang sangat ironis dan sangat memprihatinkan sekali. Kawasan Bandung Utara saat ini identik dengan kawasan dengan alamnya yang indah dan tanahnya yang subur, bahkan di bagian lain merupakan kawasan elit, tapi tidak semua penduduknya merasakan manfaatnya,”  ujar budayawan yang juga pengurus Odesa Indonesia Herry Dim, seusai pembukaan kelas baru Sekolah Sabtu Minggu (Samin), Minggu 30 Juni 2019, di sekretariat Odesa Indonesia , Cisanggarung,  Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

Meski hanya berjarak sekitar 5 kilometer ke jalan nasional A.H. Nasution, Sukamiskin, Kota Bandung, namun bukan berarti penduduk, khususnya anak-anak Cimenyan, mendapat kesempatan yang sama untuk bersekolah.

“Jangan heran kalau di Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan ini masih banyak anak SD (sekolah dasar) yang putus sekolah karena orang tua tidak mampu membiayai, dan jangan kaget kalau masih ada anak perempuan yang seharusnya duduk di bangku SMP (sekolah menengah pertama), bahkan SMA (sekolah menengah atas) yang berhenti sekolah karena sudah dinikahkan orang tuanya dengan harapan dapat meringankan beban perekonomian mereka,” ujar Herry.

Menyikapi kondisi tersebut, menurut Herry, Odesa Indonesia merasa terpanggil untuk turun tangan mengatasi permasalahan pendidikan dan perekonomian yang puluhan tahun terus melilit masyakat Cimenyan.

“Salah satunya dengan mengadakan kegiatan Samin, sekolah Sabtu dan Minggu, untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak merajut impian mereka,” ujar Herry.

Memasuki tahun ke dua,  Samin semakin diminati oleh anak-anak warga sekitar, bahkan para orang tua turut mendukung. Adapun materi pengajaran yang diberikan merupakan lanjutan pelajaran yang diterima anak-anak di sekolah, selain itu juga ada materi literasi, bahasa Inggris, menari, drama dan lainnya.

Ketua Odesa Indonesia, Faiz Manshur menambahkan, kemiskinan dan rendahnya pendidikan di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung yang berjarak 15 km dari Gubernur Jawa Barat berdinas dan 40 kilometer dari kota Kabupaten Bandung, menjadi fenomena menarik. Karena setiap hasil survei atau riset (kuantitatif) yang rutin dilakukan, tingkat kemiskinan hanya berkisar pada angka antara 7%-3%.

“Tapi persoalan di lapangan secara mikro (kualitatif) sering kali tidak senapas dengan materi survei, atau dengan kata lain lebih parah ketimbang hasil survei. Bila kita mau keluar masuk perkampungan yang berada di lereng-lereng perbukitan,  kita akan temukan modernisasi masyarakat yang hanya pada listrik dan televisi, tidak lebih dari itu,” ujar Faiz.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat