/photo/2019/12/04/54271725.jpg)
ERA Digital tak luput menghampiri Kampong Gelam. Kehadiran internet dan media sosial membuat keberadaan kampung tradisional itu tersebar massif ke seantero dunia.
Sejak 2 tahun terakhir, Kampong Glam mulai bebenah menerapkan perombakan usaha dagang konvensional ke transformasi digital. Bisnis lokal kecil di kawasan ini dibimbing oleh Enterprise Singapore, Otoritas Pengembangan Media Infocomm (IMDA), asosiasi bisnis One Kampong Gelam (OKG), Singapore Malay Chamber of Commerce and Industry atau Kamar Dagang dan Industri Melayu Singapura (SMCCI), dan pemangku kebijakan lain untuk membantu peningkatan usaha ritel di kawasan tersebut.
Bahkan, dibangun Kantor Transformasi Digital khusus di Kampong Gelam. Kantor tersebut menjadi koordinasi upaya integrasi solusi digital untuk mendukung usaha local terus berkembang.
Tersedia banyak titik hotspot Wi-Fi di kawasan belanja. Para pedagang mengadopsi strategi e-commerce atau menggunakan analisis data untuk memberikan promosi sesuai personalisasi konsumen.
Baca Juga: Pelaku Usaha Kecil Tolak Upah Minimum Setara Perusahaan Besar
Pelaku usaha bekerjasama dengan berbagai platform untuk meningkatkan kunjungan belanja baik secara offline maupun online. Tersedia layanan pembayaran menggunakan e-payment, termasuk promo diskon, cashback, shopback, bahkan hadiah langsung sebagai benefit berbelanja.
Bahkan, tersedia aplikasi layanan berbasis teknologi augmented reality (AR) yang menggambarkan suasana kawasan, memberi penawaran toko mana atau barang apa yang cocok dan dibutuhkan untuk melengkapi penampilan.