kievskiy.org

Juru Masak Kantin Sekolah dan Katering Belajar Penyajian Pangan Bijak

PARA juri (kanan ke kiri), dosen Manajemen Industri Katering FPIPS UPI, Woro Priatini, chef Yuyun Nur Wahyuni, dan chef Rusna Purnama, dalam lomba memasak berbahan pangan bijak, di UPI, Sabtu lalu.*
PARA juri (kanan ke kiri), dosen Manajemen Industri Katering FPIPS UPI, Woro Priatini, chef Yuyun Nur Wahyuni, dan chef Rusna Purnama, dalam lomba memasak berbahan pangan bijak, di UPI, Sabtu lalu.* /GITA PRATIWI/PR

BANDUNG, (PR).- Gerakan Baru Dapur Indonesia mengedukasi pengelola kantin sekolah di Kota Bandung tentang pangan bijak.

Edukasi dilakukan dengan pemberian materi soal gizi, pangan bijak, dan makanan sehat.

Pelaksanaan berlangsung dua hari, Jumat-Sabtu, 6-7 Desember 2019, diakhiri dengan lomba memasak tematik pangan lokal.

Baca Juga: Hati-hati, Makanan Sehat Juga Mengandung Gula

Terdiri dari empat kelompok, masing-masing mempresentasikan masakan dengan bahan lokal, yang ditugaskan.

Antara lain ubi jalar, ikan air tawar, tempe, dan singkong.

Presentasi disertai fakta-fakta seputar nilai gizi, cara mengolah, dan komposisi setiap menu. Para peserta mendapat apresiasi dan kritik, usai presentasi.

Baca Juga: Cetak SDM Andal, STP Bandung Pertahankan TedQual Certification dari UNWTO

Menurut salah satu juri, Yuyun Nur Wahyuni, sebelum menerima pemaparan, terlihat para peserta belum mengerti soal pangan bijak.

"Sebelumnya mereka belum memahami. Lebih banyak makanan yang dijual dengan cara digoreng, tidak memenuhi kebutuhan gizi, dan menggunakan bahan impor," kata Yuyun saat ditemui di Ngobrol Sore "Makanan Sehat Kantin Sekolah", di Lab. Prodi Manajemen Industri Katering, Gedung IPS, UPI, Bandung, 7 Desember 2019.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat