PIKIRAN RAKYAT- Tato tubuh merupakan suatu proses dimana kulit di lukis dengan alat yang dibantu dengan tinta berwarna.
Berbagai motif dan warna menarik membuat beberapa remaja terpengaruh untuk menggunakan tato.
Tato bukanlah tren modern. Para arkeolog telah mengidentifikasi tato pada mumi - membuktikan betapa permanen seni tubuh itu.
Popularitas tato cukup meningkat, jajak pendapat Ipsos 2019 menunjukkan bahwa 30% orang di AS memiliki setidaknya satu tato, meningkat dari 21% pada tahun 2012.
Baca Juga: Benarkah Cacar Monyet Bisa Makin Parah pada Orang yang Punya Masalah Kulit, Simak Penjelasannya
Terlepas dari sejarah panjang tato dan peningkatan popularitas, para peneliti mengatakan saat ini kami memiliki lebih banyak pertanyaan daripada jawaban tentang bahan-bahan dalam tinta dan risiko yang terkait.
Uni Eropa baru-baru ini melarang pigmen tertentu dalam tato dan riasan permanen, termasuk Biru 15:3 dan Hijau 7, dengan alasan penyakit kanker kandung kemih diantara risikonya.
Di Amerika Serikat, Food and Drug Administration belum mengambil tindakan serupa dan tidak mengatur tinta, menambah kurangnya kesadaran seputar potensi masalah.
"Kami tidak memahami sifat tato sebanyak yang kami inginkan," kata John Swierk, PhD, asisten profesor di Binghamton University.