kievskiy.org

Nyeri Punggung Bawah? Penelitian Terbaru Sarankan Berjalan Kaki

Ilustrasi nyeri punggung bawah
Ilustrasi nyeri punggung bawah /Freepik Freepik

PIKIRAN RAKYAT - Para dokter dan terapis fisik sudah sejak lama memasukkan olahraga aerobik ke dalam pengobatan nyeri punggung bawah (NPB). Gerakan dapat memberikan stimulasi untuk meringankan nyeri punggung bawah serta memperkuat otot bagian punggung. Namun, banyak penderita nyeri punggung bawah masih jarang berolahraga.

Dilansir CNA Lifestyle, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan pada Rabu, 26 Juni 2024 di The Lancet, memberikan lebih banyak bukti tentang kekuatan dari gerakan. Studi ini menemukan bahwa rutinitas berjalan kaki secara teratur bisa sangat efektif untuk mencegah kambuhnya nyeri punggung. Penelitian ini berfokus pada orang dewasa dengan riwayat nyeri punggung bawah, mereka yang berjalan kaki secara teratur berjalan hampir dua kali lebih lama tanpa nyeri punggung mereka kembali dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Hubungan Penelitian Sebelumnya dan Penelitian Terbaru

Ilustrasi nyeri punggung bawah
Ilustrasi nyeri punggung bawah Freepik
Temuan baru ini sejalan dengan sejumlah besar penelitian yang ada, seperti dalam New York Times dengan judul ‘How Simple Exercises May Save Your Lower Back’ yang telah menetapkan hubungan antara aktivitas fisik dan hasil yang lebih baik untuk nyeri punggung. Sebuah tinjauan sistematis tahun 2019 menemukan bahwa aktivitas fisik menurunkan prevalensi nyeri punggung. Dan sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa yoga bekerja sama baiknya dengan terapi fisik untuk meredakan nyeri punggung.

Dikutip CNA Lifestyle, studi baru ini dikembangkan dari penelitian ini dengan mengikuti pasien di luar lingkungan klinis yang dikontrol dengan ketat. Mark Hancock, seorang profesor fisioterapi di Macquarie University di Australia dan seorang penulis senior dari penelitian ini, berusaha untuk mengevaluasi keefektifan intervensi yang lebih murah yang dapat lebih mudah diakses oleh banyak orang daripada perawatan di klinik.

Dr Hancock dan tim peneliti menargetkan kelompok sampel yang relatif tidak banyak bergerak. Para peneliti mengumpulkan data 701 orang dewasa yang baru saja sembuh dari nyeri punggung bawah. Mereka secara acak dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok menerima program berjalan kaki dan edukasi yang bersifat individual, yang difasilitasi oleh fisioterapis selama enam sesi dalam periode enam bulan. Kelompok lainnya tidak menerima intervensi apa pun. Para peneliti mengikuti kedua kelompok selama satu hingga tiga tahun ke depan.

Tujuan setiap orang dalam kelompok jalan kaki adalah berjalan kaki lima kali per minggu selama setidaknya 30 menit setiap hari, tetapi program ini sangat disesuaikan dengan usia, indeks massa tubuh, tingkat aktivitas saat ini, batasan waktu dan tujuan pribadi.

Peserta dalam kelompok jalan kaki juga menerima program edukasi untuk membantu mereka lebih memahami dan merespons rasa sakit mereka. Ketika pasien mengalami peningkatan nyeri punggung bawah, mereka didorong untuk terus berjalan kaki, tetapi menyesuaikan kecepatan dan jarak sesuai kebutuhan. Dr Hancock mengatakan bahwa ketika banyak orang mengalami peningkatan rasa sakit, mereka sering merasa sangat protektif terhadap punggung mereka dan menghindari gerakan.

Menurut Dr Hancock, "Edukasi ini mengubah cara berpikir mereka tentang hal itu dan membuat mereka menjadi lebih aktif, dan tetap aktif ketika mereka mengalami nyeri punggung.”

Temuan baru ini juga menggemakan kesimpulan dari meta-analisis tahun 2020 dari 25 studi tentang pencegahan nyeri punggung bawah, dimana Dr Hancock menjadi salah satu penulisnya. Dalam meta-analisis tersebut, para peneliti menemukan bahwa olahraga teratur, yang dikombinasikan dengan pendidikan jasmani, adalah cara yang paling efektif untuk mencegah nyeri punggung bawah kambuh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat