kievskiy.org

PSBB Dilonggarkan Okupansi Hotel Mulai Membaik, PHRI: Pariwisata Butuh Inovasi Menguntungkan

Konferensi pers secara virtual membahas peluncuran tiket Flexi, Rabu, 15 Juli 2020.
Konferensi pers secara virtual membahas peluncuran tiket Flexi, Rabu, 15 Juli 2020. /Pikiran-rakyat.com/Gita Pratiwi

PIKIRAN RAKYAT – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat setidaknya 1.600 hotel tutup selama pandemi Covid-19.

Terdapat dua faktor terkuat, antara lain okupansi yang memang sudah menurun sebelum pandemi, dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di daerah-daerah.

Menurut Ketua Bidang Media dan Komunikasi BPP PHRI, AB Sadewa, terjadi pemulihan setelah PSBB mulai dilonggarkan.

Baca Juga: Diadaptasi dari Motor kawasaki H2, Inilah Penjelasan Soal Teknologi Ram Air di Motor Sport ZX-25R

“Saat PSBB mulai dilonggarkan, ada improvement di pinggiran-pinggiran kota dari segi okupansi. Di tengah kota yang mitranya korporasi belum terlihat peningkatan,” kata AB Sadewa, Rabu, 15 Juli 2020.

Belum merata secara nasional, fenomena itu pun baru terjadi di Pulau Jawa, dengan capaian hunian sebanyak 50-60 persen.

Hotel di luar Jawa, dengan aksesibilitas yang sulit, peraturan belum terlalu friendly, adanya kewajiban tes PCR dan lain-lain, laporan okupansinya belum terlalu baik.

Baca Juga: Peduli Kemiskinan Anak, Marcus Rashford Akan Terima Gelar Doktor Kehormatan

AB Sadewa, yang jadi pembicara dalam acara tiket FLEXI Launch ePress Conference mengatakan, terdapat sejumlah inovasi bisnis yang menguntungkan usaha hotel, dan pariwisata pada umumnya.

“Model bisnis bayar sekarang liburan kemudian jadi menguntungkan usaha hotel,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat